Potensi Ekstrak Buah Cabai Merah Keriting (Capsicum annum var. Longum) sebagai Antioksidan dan Antibakteri

Penulis

  • I Gusti Bagus Teguh Ananta Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
  • Dewa Gede Anom Anjasmara Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

DOI:

https://doi.org/10.36733/medicamento.v8i1.3170

Kata Kunci:

antibakteri, antioksidan, cabai, Capsicum

Abstrak

Cabai (Capsicum annum var. Longum) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan obat-obatan. Buah cabai secara umum mengandung senyawa kimia fenol golongan senyawa flavonoid dan capcaisinoid. Senyawa bioaktif yang ada pada cabai seperti fenol, flavonoid dan capsaicinoid memiliki hubungan positif terhadap aktivitas antioksidan dan antimikroba. Capsicum annum var. Longum mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, fenol, flavonoid, tannin dan saponin. Kandungan total fenol sebesar 0.81 % (807,76 mg GAE/100 g). Kandungan total flavonoid sebesar 5,64 % (5646,08 mg QE/100 g). Aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode 1,1- difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan nilai IC50 sebesar 505,35 ppm. Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli sebesar 8,56 mm dan Staphylococcus aureus sebesar 3,55 mm.

Biografi Penulis

I Gusti Bagus Teguh Ananta, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas, Fakultas Kesehatan

Dewa Gede Anom Anjasmara, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas, Fakultas Kesehatan

Referensi

Chang, C.-C., Yang, M.-H., Wen, H.-M., & Chern, J.-C. (2002). Estimation of total flavonoid content in propolis by two complementary colorimetric methods. Journal of food and drug analysis, 10(3).

Dungir, S. G., Katja, D. G., & Kamu, V. S. (2012). Aktivitas antioksidan ekstrak fenolik dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal MIPA, 1(1), 11-15.

Indrawati, I., & Rizki, A. F. M. (2017). Potensi Ekstrak Buah Buni (Antidesma bunius L) Sebagai Antibakteri Dengan Bakteri Uji Salmonella thypimurium Dan Bacillus cereus. Jurnal Biodjati, 2(2), 138-148.

Latifah, N. (2018). Stabilitas Antosianin, Aktivitas Antioksidan, Dan Kadar Air Tepung Beras Hitam Berdasarkan Jenis Kemasan Dan Lama Penyimpanan. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Materska, M., & Perucka, I. (2005). Antioxidant activity of the main phenolic compounds isolated from hot pepper fruit (Capsicum annuum L.). Journal of Agricultural and Food Chemistry, 53(5), 1750-1756.

Pratiwi, D., & Wardaniati, I. (2019). Pengaruh Variasi Perlakuan (Segar dan Simplisia) Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) terhadap Aktivitas Antioksidan dan Kadar Fenol Total. Jurnal Farmasi Higea, 11(2), 159-165.

Rahmadeni, Y., Febria, F. A., & Bakhtiar, A. (2019). Potensi Pakih Sipasan (Blechnum orientale) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Metamorfosa. Journal of Biological Sciences, 6(2), 224.

Senet, M., Raharja, I., Darma, I., Prastakarini, K., Dewi, N., & Parwata, I. (2018). Penentuan kandungan total flavonoid dan total fenol dari akar kersen (Mutingia calabura) serta aktivitasnya sebagai antioksidan. Jurnal Kimia, 12(1), 13-18.

Shahidi, F., & Naczk, M. (2003). Phenolics in food and nutraceuticals: CRC press.

Sudarma, I. M.,Puspawati, N. M., Suniti, N. W., & Bagus,I.G.N. (2014). Status Penyakit Layu pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) di Banjarangkan, Klungkung.

Sudewi, S., & Lolo, W. A. (2016). Kombinasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun sirsak (Annona muricata L.) dalam menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), 36-42.

Susanah, R. W., Retno, K., & Dira, S. I. M. (2018). Total phenolic and flavonoid contents and antimicrobial activity of Acorus calamus L. rhizome ethanol extract. Research Journal of Chemistry and Environment, 22, 65-70.

Tiandora, M., Widyawati, W., & Darmawangsa, D. (2017). Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada buah cabai keriting (Capsicum annum, L) Terhadap Bakteri Streptococcus viridans Secara In Vitro. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 4(1), 9-14.

Tumbel, D. J., Maarisit, W., Haryadi, H., & Saroinsong, Y. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanol Daun Cabai Rawit Capsicum Frutescens L. Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. Biofarmasetikal Tropis, 4(1), 1-9.

Unduhan

Diterbitkan

29-03-2022

Cara Mengutip

Ananta, I. G. B. T., & Anjasmara, D. G. A. (2022). Potensi Ekstrak Buah Cabai Merah Keriting (Capsicum annum var. Longum) sebagai Antioksidan dan Antibakteri. Jurnal Ilmiah Medicamento, 8(1), 48–55. https://doi.org/10.36733/medicamento.v8i1.3170

Terbitan

Bagian

Artikel Original