PREFERENSI HABITAT BURUNG KEPODANG DI KAWASAN HUTAN ADAT DEMULIH, BANGLI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR EKOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.36733/jsp.v12i2.5191Keywords:
Preferensi Habitat, Kepodang, Hutan Adat, Sumber Belajar EkologiAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi habitat kepodang di kawasan hutan adat perbukitan Demulih, Bangli dan potensinya sebagai sumber pembelajaran ekologi. Penelitian dilaksanakan bulan Februari-April 2022 di kawasan hutan adat Demulih, Bangli. Populasi penelitian adalah kepodang yang tinggal di sekitar kawasan perbukitan Demulih dan sampelnya adalah kepodang yang teridentifikasi di sekitar titik pengamatan yang telah ditentukan berdasarkan kombinasi transek garis dan perhitungan titik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan preferensi habitat kepodang melalui survei dan menggambar peta konsep. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif, analisis fisiognomi, dan analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa dari sembilan titik pengamatan yang dianggap sebagai habitat favorit kepodang, hanya empat titik pengamatan yang dikunjungi kepodang. Lokasi tersebut berada di titik 5, 7, 8, dan 9. Profil tumbuhan pada titik 5, 8 dan 9 cenderung didominasi oleh pohon dengan struktur kanopi terbuka, sedangkan pada titik tujuh didominasi oleh pohon dengan struktur kanopi tertutup. Ada lima vegetasi yang disukai Kepodang, yaitu albasia, jempinis, beringin, cempaka, dan durian. Analisis buku teks biologi untuk SMP dan SMA menemukan 16 topik dan 3 aspek ekologi. Kesimpulan penelitian ini adalah preferensi habitat kepodang didominasi oleh pohon dengan struktur kanopi terbuka dan kepodang dapat menjadi sumber pembelajaran ekologi dalam aspek populasi, komunitas dan ekosistem.
Downloads
References
Arauf, M. (2021). Konsep Pengelolaan Hutan Adat di Indonesia: Sebuah Kasus di Bengkalis, Indonesia. Jurnal Cahaya Keadilan, 9(1). https://doi.org/10.33884/jck.v9i1. 3724
Hadinoto, Mulyadi, A., Siregar, Y. I. (2012). Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Kota Pekanbaru. Jurnal Lingkungan, 6(1).
Hasta, D.W. (2005). Perilaku Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis) di Lingkungan Kampus IPB Dermaga. Media Konservasi, 10(2).
Iqbal, M., Setijono, D. (2011). Burung- burung di Hutan Rawa Gambut merang-Kepayang dan Sekitarnya. Sumatera Selatan: Merang REDD Pilot Project (MRPP).
Mackinno, J. (1990). Field guide to the birds of Java and Bali. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Muji, R., Yudono, P., Indradewa, D., & Hanudin, E. (2018). Weed Diversity Identification on Growth Phases of Twelve Maize Variety. Earth and Environmental Science, 142.1-9.
Kementerian LHK RI. (2018). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. P.106/Menlhk/Sekjen/Kum.1/12/2 018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi.
Kementerian LHK RI. (2021). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Sukarsono. (2012). Pengantar Ekologi Hewan. Konsep, Perilaku, Psikologis dan Komunikasi. Malang: UMM Press.
Syahadat, F., Erianto, dan Siahaan, S. (2015). Studi Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Hutan Mangrove Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari, 3(1), 21-29.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 FKIP Unmas Denpasar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.