OPTIMASI GELLING AGENT DAN HUMEKTAN GEL HANDSANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse.)
DOI:
https://doi.org/10.36733/medicamento.v6i1.716Kata Kunci:
CMC-Na, desain faktorial, gel handsanitizer, gliserin, minyak atsiri daun jeruk limauAbstrak
Pemakaian alkohol dalam sediaan handsanitizer dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Minyak atsiri daun jeruk limau memiliki aktivitas sebagai antimikroba sehingga dapat digunakan alternatif bahan aktif gel handsanitizer. Gelling agent dan humektan merupakan komponen utama sediaan gel. Gelling agent dan humektan yang banyak digunakan adalah CMC-Na dan gliserin. Untuk mendapatkan komposisi optimal gelling agent dan humektan dalam sediaan gel perlu dilakukan optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin yang optimal pada sediaan gel handsanitizer minyak atsiri daun jeruk limau. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu CMC-Na dan gliserin dengan dua level yaitu level tinggi dan rendah. Respon yang diamati adalah sifat fisik sediaan yang meliputi daya sebar dan daya lekat sediaan dengan analisis data menggunakan perangkat lunak Design Expert dan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CMC-Na dan gliserin memberikan respon yang signifikan terhadap penurunan daya sebar dan peningkatan daya lekat, serta CMC-Na sebagai faktor yang dominan. Area formula optimal dari kombinasi CMC-Na dan gliserin telah diperoleh dengan persamaan daya sebar Y = 12.29167 - 5.74000(X1) – 0.1820009(X2) + 0.138667(X1X2) dan persamaan daya lekat Y = -1.76333 + 4.28000(X1) + 0.360000(X2) – 0.018667(X1X2).