Studi Retrospektif Gambaran Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik
DOI:
https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i2.2177Keywords:
antibiotik, bakteri, persentase resistensiAbstract
Menurut Center for Disease Control and Prevention resistensi bakteri terhadap antibiotik masih menjadi masalah kesehatan global. Tingginya angka kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik maka perlu dilakukan suatu upaya pengendalian penggunaan antibiotik. Pengendalian penggunaan antibiotik bertujuan memberikan informasi pola penggunaan antibiotik lebih bijak yang dapat dilakukan dengan cara audit jumlah penggunaan antibiotik di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persentase resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara restrospektif dari data peta kuman pada periode 2019 – 2020. Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Umum Pemerintah di Denpasar. Sampel penelitian ini adalah data peta kuman periode 2019- 2020. Hasil penelitian ini bakteri Gram-positif, Gram-negatif, tiga bakteri penyebab infeksi terbanyak pada bakteri Gram-positif yaitu Staphylococus Coagulase Negatif (43%), Enterococus. sp (10%), Staphylococcus aureus (36%). Dan pada bakteri Gram-negatif yaitu Escherichia coli (32%), Pseudomonas aeruginosa (12%) dan Klebsiella pneumoniae (12%). Pada bakteri Gram-positif antibiotik yang masih dapat di rekomendasikan untuk terapi yaitu antibiotik ampisilin sulbaktam, siprofloksasin dan levofloksasin. Sedangkan pada bakteri Gram-negatif antibiotik yang masih dapat di rekomendasikan untuk terapi yaitu Sefoperason Sulbaktam dan Sefepim
References
Afifurrahman, A., Samadin, K. and Aziz, S. (2014) ‘Pola Kepekaan Bakteri Staphylococcus Aureus terhadap Antibiotik Vancomycin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang’, Majalah Kedokteran Sriwijaya, 46(4), pp. 266–270. doi: 10.36706/mks.v46i4.2716.
Artati, A., Hurustiaty, H. and Armah, Z. (2018) ‘POLA RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus sp TERHADAP 5 JENIS ANTIBIOTIK PADA SAMPEL PUS’, Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 11(2), p. 60. doi: 10.32382/medkes.v11i2.227.
CDC (2019) ‘Antibiotic resistance threats in the United States, 2019, Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services’, Center for Disease control and Prevention, pp. 3,103-104.
Gupta, R. et al. (2017) ‘Epidemiology of multidrug-resistant Gram-negative pathogens isolated from ventilator-associated pneumonia in ICU patients’, Journal of Global Antimicrobial Resistance, 9, pp. 47–50. doi: 10.1016/j.jgar.2016.12.016.
Marhamah (2016) ‘Resistensi Bakteri Gram Positif Terhadap Antibiotik Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung Tahun 2012-2014’, Jurnal Analis Kesehatan, 5(1), pp. 467–473.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit (2015). Jakarta.
Pratama, N. Y. I. et al. (2019) ‘Analisis Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Bedah dengan Menggunakan Defined Daily Dose dan Drug Utilization 90% di Rumah Sakit Universitas Airlangga’, Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 8(4), p. 256. doi: 10.15416/ijcp.2019.8.4.256.
Pratiwi, R. H. (2017) ‘Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen Terhadap Antibiotik’, Jurnal Pro-Life, 4(3), pp. 418–429.
Rukmini, Siahaan, S. and Sari, I. D. (2019) ‘Analisis Implementasi Kebijakan Program Pengendalian (Studi Kasus Di RSUP Dr . Wahidin Sudirohisudo , Makassar)’, Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, 22(2), pp. 106–116.
Sumampouw, O. J. (2018) ‘UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI Escherichia coli PENYEBAB DIARE BALITA DI KOTA MANADO ( The Sensitivity Test of Antibiotics to Escherichia coli was Caused The Diarhhea on Underfive Children in Manado City )’, Journal of Current Pharmaceutical Sciences, 2(1), p. 105.
Wahjono, H. and Kristina, T. N. (2008) ‘Auditing Peta Medan Kuman Dan Antibiogram Sebagai Educated-Guess Penanganan Penyakit Infeksi’, Media Medika Indonesiana, 43(1), pp. 17–21.
WHO (2017) ‘Global action plan on antimicrobial resistance’, World Health Organization, pp. 1–28.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Medicamento
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
The copyright holder for the work is the Jurnal Ilmiah Medicamento.
Jurnal Ilmiah Medicamento is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- The licensor cannot revoke these freedoms if you follow the license terms.
Under the following terms:
-
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so reasonably but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
-
NonCommercial — You may not use the material for commercial purposes.
-
NoDerivatives — If you remix, transform, or build upon the material, you may not distribute the modified material.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.