IMPLEMENTASI JENIS DAN FUNGSI TINDAK TUTUR PADA INTERAKSI STAF WEDDING ORGANIZER TERHADAP WISATAWAN JEPANG DI BALI
DOI:
https://doi.org/10.36733/sphota.v12i1.676Keywords:
interaksi, pernikahan, pragmatik, tindak tutur, wisatawan Jepang.Abstract
Penggunaan jenis dan fungsi dari tindak tutur digunakan dalam bisnis di perusahaan wedding Jepang yang ada di Bali yang dominan wisatawan Jepang ketika ingin melakukan pernikahan di Bali. Penelitian ini berfokus pada penggunaan jenis dan fungsi dari staf lokal ketika berkomunikasi dengan wisatawan Jepang yang dilakukan melalui pelayanan dari hari sebelum dan saat pernikahan berlangsung. Penelitian kualitatif ini dilakukan di kabupaten Badung karena perusahaan tersebut hanya dibuka di kabupanten Badung, dan tidak dibuka ditempat lain. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak, mencatat interaksi staf lokal, serta didukung teknik wawancara mendalam. Data dalam bentuk percakapan yang digunakan oleh staf kepada wisatawan Jepang. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan fungsi dari tindak tutur yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang dialami staf lokal terhadap wisatawan Jepang. Yaitu (1) tindak tutur asertif dengan fungsi pragmatis menjelaskan dan bertanya; (2) tindak tutur direktif dengan fungsi pragmatis menyuruh, membantu dan memerintahkan. Namun meskipun, fungsi dari tindak tutur yang dihasilkan berbeda-beda, staf tetap memberikan pelayanan yang baik dan ramah saat berhadapan dengan wisatawan Jepang. Jenis dari ketiga pembahasan tersebut menggunakan jenis tindak tutur langsung dimana staf secara langsung berkomunikasi kepada wisatawan Jepang berupa kalimat tanya dan kalimat perintah.
Abstract
The use of types and functions of speech acts are used in business in Japanese wedding companies in Bali that are predominantly Japanese tourists when they want to have a wedding in Bali. This research focuses on the use of types and functions of local staff when communicating with Japanese tourists which is done through services from the day before and when the wedding takes place. This qualitative research was conducted in Badung regency because the company was only opened in Badung regency, and was not opened elsewhere. Data collection techniques, such as listening, recording the interaction of local staff, and supported in-depth interview techniques. Data in the form of conversations used by staff to Japanese tourists. The results showed the use of the speech acts function used varies according to the conditions experienced by local staff towards Japanese tourists. Namely (1) assertive speech acts with pragmatic functions explaining and asking questions; (2) directive speech acts with pragmatic functions of ordering, helping and ordering. However, although the functions of speech acts are different, the staff still provide good and friendly service when dealing with Japanese tourists. The types of the three discussions use direct speech acts where the staff directly communicates with Japanese tourists in the form of question and command sentences.
Keywords: interaction wedding, pragmatic, speech acts, Japanese tourists