INTEGRASI NILAI GURU WISESA DALAM AJARAN CATUR GURU PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BANGSA
DOI:
https://doi.org/10.36733/jsp.v13i1.6050Keywords:
guru wisesa, catur guru, kewarganegaraan, jati diri bangsaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa pada diri mahasiswa melalui integrasi nilai Guru Wisesa yang ada dalam ajaran Catur Guru pada mata kuliah Kewarganegaraan. Metodologi peneitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Memperkuat jati diri bangsa sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri mahasiswa sebagai kaum intelektual muda yang akan menjadi tonggak estafet pembangunan bangsa Indonesia di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata terdapat relevansi antara nilai Guru Wisesa dalam ajaran Catur Guru dengan mata kuliah Kewarganegaraan sebagai penguat jati diri bangsa. Selanjutnya, integrasi nilai kearifan lokal, khususnya nilai Guru Wisesa ke dalam pembelajaran Kewarganegaraan terbukti efektif dalam memperkuat karakter jati diri bangsa pada diri mahasiswa. Nilai Guru Wisesa yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali apabila ditarik dalam konteks berbangsa dan bernegara terbukti dapat dimanfaatkan untuk menguatkan jati diri bangsa. Oleh sebab itu antara mata kuliah Kewarganegaraan dan nilai Guru Wisesa memiliki tujuan yang sama, yaitu dapat dipergunakan untuk memperkuat jati diri bangsa.
Downloads
References
Creswell. J. W. (2018). Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset Memilih Di Antara Lima Pendekatan (Edisi ke-3).
Kemendikbudristek. (2012). Modul Kewarganegaraan. Kemendikbudristek.
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif (37th ed.). PT Remaja Rosdakarya.
Patton, M. Q. (1999). Enhancing the quality and credibility of qualitative analysis. Health Services Research, 34(5 Pt 2), 1189–1208.
Sartika, L. D., Joebagyo, H., & Susanto. (2018) Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Local Wisdom Catur Guru Sebagai Civic Intelligence. www.kemendikbud.go.id
Sartika, L. D., Joebagyo, H., & Susanto. (2018). Catur Guru: Reaktualisasi Nilai-Nilai Dalam Kesusasteraan Hindu Untuk Pembelajaran Sejarah Lokal.
Setiawati, K. D. (2017). Peranan Guru Agama Hindu dalam Menanggulangi Degradasi Moral pada Siswa SMA Negeri 2 Tabanan. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2), 307–311. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Subagia, I W. & Wiratma, I G. L. (2020). Potensi-Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Bali dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3, 552–568. https://studylibid.com/doc/334746/potensi-potensi-kearifan-lokal-masyarakat-bali-dalam-bidang
Sukartha, I Nengah, I Nyoman Suparwa, I Putrayasa, I. W. T. (2015). Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi.
Ulianta, K. (2017). Sinergi Peran Catur Guru, Menuju Learning Outcome Pendidikan Agama Yang Benar. Sekolah Tinggi Hindu Dharma Nusantara Jakarta.
Winataputra, U. S. (2020). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistemik Pendidikan Demokrasi (Suatu Kajian Konseptual Dalam Konteks Pendidikan IPS). Disertasi, Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistemik Pendidlkan Demokrasi, 1–593.
Yayasan Jati Diri Bangsa. (2008). Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. PT. Elex Media Komputindo.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 FKIP Unmas Denpasar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.