Efektivitas Salep Ekstrak Etil Asetat Daun Gliricidia Sepium (Jacq.) Walp. terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih Jantan
DOI:
https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i2.2097Kata Kunci:
daun gamal, luka sayat, salep, woundAbstrak
Abstrak: Luka adalah rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi karena adanya suatu faktor yang mengganggu sistem perlindungan tubuh, luka dibedakan berdasarkan penyebabnya yaitu luka terbuka dan tertutup. Salah satu contoh luka terbuka adalah insisi/luka sayat dimana terdapat robekan linear pada kulit dan jaringan di bawahnya. Di Indonesia khususnya di Bali salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional untuk mengobati luka sayat adalah daun gamal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep ekstrak etil asetat daun gamal terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan. Metode yang digunakan yaitu randomized posttest only control group design dengan menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Sebelum dilukai, semua tikus dianastesi menggunakan kombinasi ketamine dan zylasin dengan perbandingan 25:8. Luka sayat dibuat di punggung tikus dengan kedalaman 2 mm menggunakan cutter. Perawatan luka dilakukan dengan mengoleskan salep dan betadine ke bagian tubuh yang terluka sebanyak 2 kali sehari. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna waktu penyembuhan luka sayat pada tikus antara kelompok perlakuan 1 dengan kelompok perlakuan 2, 3, 4, dan 5 dengan nilai signifikan 0,002; 0,044; 0,004; 0,002 secara berturut-turut (p<0,05). Pada kelompok perlakuan 2 dengan kelompok perlakuan 3, 4 dan 5 tidak memiliki perbedaan bermakna dengan nilai signifikan 0,168; 0,724; 1,000 secara berturut-turut (p>0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun gamal (Gliricidia sepium (Jacq.) Walp) dengan konsentrasi 30% sudah mampu untuk mempercepat waktu penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan.
Referensi
Ajizah, A. (2004) ‘Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava L. Bioscientiae’, Bioscientiae, 1(1), pp. 8–31.
Aryantini, D. (2021) ‘Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Tanin Total Ekstrak Etanol Daun Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea L.)’, Jurnal Farmagazine, 8(1), pp. 54–60. doi: http://dx.doi.org/10.47653/farm.v8i1.537.
Campbell, N. A., Reece, J. B. and Lisa, A. U. (2010) Biologi Edisi Kedelapan jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Diegelmann, R. F. and Evans, M. C. (2004) ‘Wound healing: An overview of acute, fibrotic, and delayed healing’, Bioscience, 9(1), pp. 283–9.
Jayalandri, L. G. et al. (2016) ‘Uji Efektivitas ekstrak melkati (Jasminum Sambaci) pada Penyembuhan Luka Insisi Kelinci (Oryctolagus cuniculus)’, Journale-Biomedik, 4(1).
Kemenkes, R. (2013) Riset Kesehatan Dasar “Riskesdas 2013”.
Laguliga, J. A., Erviani, A. E. and Soekendarsi, E. (2021) ‘Uji Potensi Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar pada Kulit Tikus (Rattus novergicus)’, Jurnal Biologi Makassar, pp. 74–83.
Li, J., Juan, C. and Kirsner, R. (2007) ‘Pathophysiology of acute wound healing’, Clinics in Dermatology, 25, pp. 9–18.
Miladiyah, I. and Prabowo, B. R. (2012) ‘Ethanolic Extract of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis Leaves Improved Wound Healing in Guinea Pigs’, Univ Med., 31(1), pp. 4–11.
Muralidhar, A. et al. (2013) ‘Wound healing activity of flavonoid fraction isolated from the stem bark of Butea monosperma (Lam) in albino Wistar rats’, European Journal of Experimental Biology, 3(6), pp. 1–6.
Prasetyo, B., Wientarsih, I. and Priosoeryanto, B. (2010) ‘Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit’, Jurnal Veteriner, 11(2), pp. 70–73.
Pusponegoro, A. D. (2005) Luka Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, R. and Jong, W. . (2005) Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ulfa, N. K. et al. (2016) ‘Identifikasi Metabolit Sekunder, Uji Toksisitas Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia sepium)’, in Mulawarman Pharmaceutical Conferences IV. Kalimantan Timur, pp. 232–240.
Yogi, P. (2018) Uji Efektivitas Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia maculata) sebagai Biofungisida terhadap Cendawan Patogen Colletotrichum capsici, Fusarium oxysporum dan Cercospora capsici Penyebab Penyakit pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Secara In Vitro. Medan.
Yudaniayanti, I. S. (2005) ‘Aktifitas Alkaline Phosphatase pada Proses Kesembuhan Patah Tulang Femur dengan Terapi CaCO3 Dosis Tinggi pada Tikus Jantan ( Sprague Dawley)’, Media Kedokteran Hewan, 21(1), pp. 15–18.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Ilmiah Medicamento
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Pemegang hak cipta atas karya adalah Jurnal Ilmiah Medicamento.
Jurnal Ilmiah Medicamento berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini sepanjang Anda mengikuti persyaratan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan. Anda dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- NoDerivatives — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda tidak boleh mendistribusikan materi yang dimodifikasi.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan persyaratan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.