Potensi Sinamaldehid sebagai Anti Hiperpigmentasi secara In Silico

Penulis

  • Ni Made Gani Pratiwi Universitas Udayana
  • Ni Made Atika Saraswati Universitas Udayana
  • Ni Made Irma Febby Prasasti Dewi Universitas Udayana
  • Luh Pande Putu Tirta Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i2.1507

Kata Kunci:

Hiperpigmentasi, in silico, sinamaldehid, tyrosinase

Abstrak

Permasalahan kulit yang sering ditemui yaitu hiperpigmentasi yang terjadi akibat adanya sintesis melanin berlebihan yang menyebabkan penggelapan warna kulit. Hiperpigmentasi dapat diatasi dengan agen anti hiperpigmentasi yang beraktivitas dalam menghambat proses sintesis melanin. Sintesis melanin dapat dihambat dengan berbagai cara salah satunya dengan menghambat aktivitas tyrosinase. Tyrosinase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis proses biosintesis melanin. Sinamaldehid merupakan senyawa bahan alam banyak ditemukan pada tanaman Cinnamomum burmanni mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sinamaldehid dalam menghambat tyrosinase yang akan dibandingkan dengan native liganya secara in silico. Uji in silico dilakukan secara docking molecular dengan tahapan yaitu preparasi dan optimasi sinamaldehid, preparasi tyrosinase serta validasi dan docking. Metode docking molecular telah dinyatakan valid karena RMSD (root mean square distance) yang diperoleh tidak lebih dari 3 Å. Analisis data dilakukan dengan melihat energi ikatan yang dihasilkan dan ikatan yang terbentuk antara senyawa dengan residu asam amino pada protein. Nilai energi ikatan yang diperoleh antara ikatan sinamaldehid dengan tyrosinase adalah-6,21 kkal/mol. Sedangkan energi ikatan antara tyrosinase dengan native ligandnya -4,79 kkal/mol. Hal tersebut menunjukkan afinitas dari sinamaldehid pada protein tyrosinase lebih besar dibandingkan native ligandnya, sehingga sinamaldehid dikatakan memiliki potensi sebagai anti hiperpigmentasi dengan mekanisme molecular berupa inhibitor protein target tyrosinase sehingga dapat menghambat aktivitas enzim tyrosinase.

Biografi Penulis

Ni Made Gani Pratiwi, Universitas Udayana

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA

Ni Made Atika Saraswati, Universitas Udayana

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA

Ni Made Irma Febby Prasasti Dewi, Universitas Udayana

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA

Luh Pande Putu Tirta, Universitas Udayana

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA

Referensi

Adnyani, K. D. et al. (2019) ‘AKTIVITAS DARI KUERSETIN SEBAGAI AGEN PENCERAH KULIT SECARA IN SILICO’, Jurnal Kimia (Journal of Chemistry), pp. 207–212. doi: 10.24843/JCHEM.2019.V13.I02.P14.

Cayce, K. A., Amy, J. M. and Steven, R. F. (2004) ‘Hyperpigmentation: An Overview of the Common Afflictions’, Dermatol Nurs, 16(5), pp. 401–416.

Chang, T. S. (2009) ‘An updated review of tyrosinase inhibitors’, International Journal of Molecular Sciences, 10(6), pp. 2440–2475. doi: 10.3390/ijms10062440.

Emilda (2018) ‘Efek Senyawa Bioaktif Kayu Manis Cinnamomum burmanii NEES EX.BL.) Terhadap Diabetes Melitus: Kajian Pustaka’, Jurnal Fitofarmaka, 5(1), pp. 246–252.

Feinstein, W. P., & M. B. (2015) ‘No TitleCalculating an Optimal Box Size for Ligan Docking and Virtual Screening Against Experimental and Predicted Binding Pockets’, Journal of Cheminformatics, 7(18), pp. 1–10.

Gajjala, S. et al. (2016) ‘The comparative study of Hydroquinone and kojic acid in treatment of Melasma in Shadan Institute of Medical Science Teaching Hospital and Research Centre, Himayathsagar road, Hyderabad (Telangana State)’, IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS) e-ISSN, 15(11), pp. 1–05. doi: 10.9790/0853-1511050105.

Gillbro, J. M. and Olsson, M. J. (2011) ‘The melanogenesis and mechanisms of skin-lightening agents - Existing and new approaches’, International Journal of Cosmetic Science, 33(3), pp. 210–221. doi: 10.1111/j.1468-2494.2010.00616.x.

Hypercube (2002) Hyperchem Release 7: Tools for Molecular Modelling. Canada: Hypercube Incorporation.

Ismaya, W. T. et al. (2011) ‘Crystal Structure of Agaricus bisporus Tyrosinase’, Biochemistry, 50, pp. 5477–5486.

Jain, A. N. and Nicholls, A. (2008) ‘Recommendations for evaluation of computational methods’, Journal of Computer-Aided Molecular Design, 22(3–4), pp. 133–139. doi: 10.1007/s10822-008-9196-5.

Laksmiani, N. P. L. and Nugraha, I. P. W. (2019) ‘Depigmentation activity of secang (Caesalpinia sappan L.) Extract through tyrosinase, tyrosinase related protein-1 and dopachrome tautomerase inhibition’, Biomedical and Pharmacology Journal, 12(2), pp. 799–808. doi: 10.13005/bpj/1703.

Morris, G. M. et al. (2009) ‘AutoDock4 and AutoDockTools4: Automated docking with selective receptor flexibility’, Journal of Computational Chemistry, 30(16), pp. 2785–2791. doi: 10.1002/jcc.21256.

Wasitaatmadja, S. . (2011) Dermatologi Kosmetik. Edisi Kedu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas. Indonesia.

Woolery-Lloyd, H. and Kammer, J. N. (2011) ‘Treatment of Hyperpigmentation’, Seminars in Cutaneous Medicine and Surgery, 30(3), pp. 171–175. doi: 10.1016/j.sder.2011.06.004.

Diterbitkan

30-09-2021

Cara Mengutip

Pratiwi, N. M. G. ., Saraswati, N. M. A., Dewi, N. M. I. F. P., & Tirta, L. P. P. (2021). Potensi Sinamaldehid sebagai Anti Hiperpigmentasi secara In Silico. Jurnal Ilmiah Medicamento, 7(2), 95–101. https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i2.1507

Terbitan

Bagian

Artikel Original