Potensi Sinamaldehid sebagai Anti Hiperpigmentasi secara In Silico
DOI:
https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i2.1507Kata Kunci:
Hiperpigmentasi, in silico, sinamaldehid, tyrosinaseAbstrak
Permasalahan kulit yang sering ditemui yaitu hiperpigmentasi yang terjadi akibat adanya sintesis melanin berlebihan yang menyebabkan penggelapan warna kulit. Hiperpigmentasi dapat diatasi dengan agen anti hiperpigmentasi yang beraktivitas dalam menghambat proses sintesis melanin. Sintesis melanin dapat dihambat dengan berbagai cara salah satunya dengan menghambat aktivitas tyrosinase. Tyrosinase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis proses biosintesis melanin. Sinamaldehid merupakan senyawa bahan alam banyak ditemukan pada tanaman Cinnamomum burmanni mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sinamaldehid dalam menghambat tyrosinase yang akan dibandingkan dengan native liganya secara in silico. Uji in silico dilakukan secara docking molecular dengan tahapan yaitu preparasi dan optimasi sinamaldehid, preparasi tyrosinase serta validasi dan docking. Metode docking molecular telah dinyatakan valid karena RMSD (root mean square distance) yang diperoleh tidak lebih dari 3 Å. Analisis data dilakukan dengan melihat energi ikatan yang dihasilkan dan ikatan yang terbentuk antara senyawa dengan residu asam amino pada protein. Nilai energi ikatan yang diperoleh antara ikatan sinamaldehid dengan tyrosinase adalah-6,21 kkal/mol. Sedangkan energi ikatan antara tyrosinase dengan native ligandnya -4,79 kkal/mol. Hal tersebut menunjukkan afinitas dari sinamaldehid pada protein tyrosinase lebih besar dibandingkan native ligandnya, sehingga sinamaldehid dikatakan memiliki potensi sebagai anti hiperpigmentasi dengan mekanisme molecular berupa inhibitor protein target tyrosinase sehingga dapat menghambat aktivitas enzim tyrosinase.
Referensi
Adnyani, K. D. et al. (2019) ‘AKTIVITAS DARI KUERSETIN SEBAGAI AGEN PENCERAH KULIT SECARA IN SILICO’, Jurnal Kimia (Journal of Chemistry), pp. 207–212. doi: 10.24843/JCHEM.2019.V13.I02.P14.
Cayce, K. A., Amy, J. M. and Steven, R. F. (2004) ‘Hyperpigmentation: An Overview of the Common Afflictions’, Dermatol Nurs, 16(5), pp. 401–416.
Chang, T. S. (2009) ‘An updated review of tyrosinase inhibitors’, International Journal of Molecular Sciences, 10(6), pp. 2440–2475. doi: 10.3390/ijms10062440.
Emilda (2018) ‘Efek Senyawa Bioaktif Kayu Manis Cinnamomum burmanii NEES EX.BL.) Terhadap Diabetes Melitus: Kajian Pustaka’, Jurnal Fitofarmaka, 5(1), pp. 246–252.
Feinstein, W. P., & M. B. (2015) ‘No TitleCalculating an Optimal Box Size for Ligan Docking and Virtual Screening Against Experimental and Predicted Binding Pockets’, Journal of Cheminformatics, 7(18), pp. 1–10.
Gajjala, S. et al. (2016) ‘The comparative study of Hydroquinone and kojic acid in treatment of Melasma in Shadan Institute of Medical Science Teaching Hospital and Research Centre, Himayathsagar road, Hyderabad (Telangana State)’, IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS) e-ISSN, 15(11), pp. 1–05. doi: 10.9790/0853-1511050105.
Gillbro, J. M. and Olsson, M. J. (2011) ‘The melanogenesis and mechanisms of skin-lightening agents - Existing and new approaches’, International Journal of Cosmetic Science, 33(3), pp. 210–221. doi: 10.1111/j.1468-2494.2010.00616.x.
Hypercube (2002) Hyperchem Release 7: Tools for Molecular Modelling. Canada: Hypercube Incorporation.
Ismaya, W. T. et al. (2011) ‘Crystal Structure of Agaricus bisporus Tyrosinase’, Biochemistry, 50, pp. 5477–5486.
Jain, A. N. and Nicholls, A. (2008) ‘Recommendations for evaluation of computational methods’, Journal of Computer-Aided Molecular Design, 22(3–4), pp. 133–139. doi: 10.1007/s10822-008-9196-5.
Laksmiani, N. P. L. and Nugraha, I. P. W. (2019) ‘Depigmentation activity of secang (Caesalpinia sappan L.) Extract through tyrosinase, tyrosinase related protein-1 and dopachrome tautomerase inhibition’, Biomedical and Pharmacology Journal, 12(2), pp. 799–808. doi: 10.13005/bpj/1703.
Morris, G. M. et al. (2009) ‘AutoDock4 and AutoDockTools4: Automated docking with selective receptor flexibility’, Journal of Computational Chemistry, 30(16), pp. 2785–2791. doi: 10.1002/jcc.21256.
Wasitaatmadja, S. . (2011) Dermatologi Kosmetik. Edisi Kedu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas. Indonesia.
Woolery-Lloyd, H. and Kammer, J. N. (2011) ‘Treatment of Hyperpigmentation’, Seminars in Cutaneous Medicine and Surgery, 30(3), pp. 171–175. doi: 10.1016/j.sder.2011.06.004.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Ilmiah Medicamento
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Pemegang hak cipta atas karya adalah Jurnal Ilmiah Medicamento.
Jurnal Ilmiah Medicamento berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini sepanjang Anda mengikuti persyaratan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan. Anda dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- NoDerivatives — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda tidak boleh mendistribusikan materi yang dimodifikasi.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan persyaratan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.