In-Use Stability Sediaan Injeksi Hidrokortison di Rumah Sakit Rujukan Daerah Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.36733/medicamento.v11i2.11538Kata Kunci:
hidrokortison, injeksi, in-use stability, rumah sakitAbstrak
Injeksi Hidrokortison Sodium Succinate 50mg banyak digunakan pada bangsal perinatologi. Bangsal ini merupakan bangsal dengan kondisi pasien bayi yang baru lahir (0-28 hari), berat badan lahir rendah (<2,5 kg) atau bayi premature (<37 minggu) sehingga membutuhkan penanganan khusus. Penggunaan injeksi ini membutuhkan dosis yang sangat kecil, sehingga satu vial injeksi hidrokortison dapat digunakan untuk lebih dari satu pasien. Oleh karena itu, sisa dari injeksi hidrokortison ini seringkali dilakukan penyimpanan selama 24 jam di refrigerator yang nantinya akan digunakan kembali pada pasien yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui in-use stability injeksi hidrokortison yang disimpan selama 24 jam pada suhu 4oC dan 25oC. Hal ini tentunya untuk meningkatkan keselamatan pasien. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasional terhadap sampel injeksi hidrokortison dengan replikasi 3 kali. In-use stability dinilai dari hasil uji organoleptis (warna dan bau), uji pH, uji viskositas, penetapan kadar obat menggunakan spektrofotometri UV-VIS dan uji sterilitas. Pengujian dilakukan pada hari ke 0, 1, 2, 3, 7, 14 dan ke 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan injeksi hidrokortison yang disimpan selama 1 hari pada suhu 4°C atau 25°C di bangsal perinatologi sudah tidak stabil secara fisikokimia (viskositas, kadar). Degradasi kimia mulai terjadi pada hari ke-1, kemudian kontaminasi mikroba langsung terjadi setelah selesai peracikan di bangsal (hari ke-0). Hal ini karena rekonstitusi tidak dilakukan di ruang bersih sesuai dengan USP <797>. Dapat disimpulkan bahwa sediaan injeksi hidrokortison yang disiapkan di rumah sakit ini tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada pasien setelah 1 hari penyimpanan dan harus diracik pada ruang bersih.
Referensi
1. Benjamin, Gayer G, Gayer S, Grooms S, Holcombe B. Pharmaceutical Compounding Roundtable: How Can Outsourcing Facilities Meet Provider Needs. American Society of Health-System Pharmacist; 2016.
2. Dewi SS, Rahmawati F, Pratiwi SUT. Kontaminasi Bakteri pada Sediaan Campuran Intravena di Bangsal Perawatan Rumah Sakit. J. Sains Farm. Klin. 2018;5(1):7-11.
3. Melviya, Yuliani SH, Putri DCA. Evaluasi Peracikan Sediaan Steril untuk Pasien Pediatri Rawat Inap di Rumah Sakit “ X ” Kota Semarang , Indonesia. J Manaj Dan Pelayanan Farm. 2019;8(3):128-135.
4. Suvikas-peltonen E, Hakoinen S, Celikkayalar E, Laaksonen R, Airaksinen M. Incorrect aseptic techniques in medicine preparation and recommendations for safer practices : a systematic review. Eur. J. Hosp. Pharm. 2017:175-181. doi:10.1136/ejhpharm-2016-001015
5. Legeay C, Bourigault C, Lepelletier D, Zahar JR. Prevention of Healthcare-associated Infections in Neonates: Room for Improvement. J Hosp Infect. 2015;89(4):319-323. doi:10.1016/j.jhin.2015.02.003
6. Ramasethu J. Prevention and Treatment of Neonatal Nosocomial Infections. Matern Health Neonatol Perinatol. 2017;3(1):5. doi:10.1186/s40748-017-0043-3
7. USP. General Chapter <797> Pharmaceutical Compounding – Sterile Preparations. In: USP 31. Pharmacopeial Convention; 2023:318. https://www.usp.org/events-training/course/usp-general-chapter-797-pharmaceutical-compounding-sterile-preparations
8. Depkes RI. Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2009.
9. Genatrika E. Pedoman Dasar Penyiapan Produk Steril Non Sitostatika. UMP Press; 2023.
10. Rambe R, Gultom ED, Zulfikri Z, Rani Z, Susanti E, Athaillah A. Evaluasi Dispensing Sediaan Steril Antibiotik Pada Pasien Pediatri Di Rumah Sakit X. Forte J. 2023;3(2):167-176. doi:10.51771/fj.v3i2.636
11. Genatrika E, Puspitasari I, Kristina SA, Sulaiman TNS. Suitability in compounding sterile preparations: An observational study in a referral hospital. J Pharm Pharmacogn Res. 2022;10(2):338-348. doi:10.56499/jppres21.1305_10.2.338
12. Putri DCA, Yuliani SH. Evaluasi Peracikan Injeksi Seftriakson di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Semarang. J Farm Klin Indones. 2018;7(3):143-153.
13. Lee JH, Moriyama B, Henning SA, et al. Stability of isoniazid injection in i.v. solutions. Am J Health-Syst Pharm AJHP Off J Am Soc Health-Syst Pharm. 2018;75(10):622-626. doi:10.2146/ajhp170268
14. Chen P, Chen F, Zhou BH. Compatibility and stability of dezocine and tropisetron in 0.9% sodium chloride injection for patient-controlled analgesia administration. Medicine (Baltimore). 2018;97(50):e13698. doi:10.1097/MD.0000000000013698
15. Yusefa IM, Harmastuti N, Harjanti R. Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Kadar Parasetamol Sirup selama Beyond Use Date secara Spektrofotometri UV-Vis. Indones J Pharm Nat Prod. 2024;7(2):141-150.
16. Kemenkes RI. Farmakope Indonesia. Edisi VI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
17. Sagitha IGE, Suharjono, Yulistiani, Isnaeni. Uji Stabilitas Sediaan Ampisillin Sulbaktam setelah Rekonstitusi. Pharma Xplore J Sains Dan Ilmu Farm. 2023;8(1).
18. Berteau C, Filipe-Santos O, Wang T, Rojas HE, Granger C, Schwarzenbach F. Evaluation of the impact of viscosity, injection volume, and injection flow rate on subcutaneous injection tolerance. Med Devices Auckl NZ. 2015;8:473-484. doi:10.2147/MDER.S91019
19. Ko E, Song YJ, Choe K, Park Y, Yang S, Lim CH. The Effects of Intravenous Fluid Viscosity on the Accuracy of Intravenous Infusion Flow Regulators. J Korean Med Sci. 2022;37(9):1-5. doi:https://doi.org/10.3346/jkms.2022.37.e71
20. Prisma A, Djoko DJ, Masruroh. Pengaruh Konsentrasi dan Viskositas Larutan Polistiren terhadap Morfologi Permukaan dan Ketebalan Lapisan ZnPc Pada Permukaan QCM. Brawijaya Phys Stud J. Published online 2014:1-4.
21. Damayanti DAT. Rancangan Formulasi dan Teknologi Sediaan Steril Injeksi Fenitoin serta Uji Evaluatif Sediaan. J Kesehat Tambusai. 2024;5(2). Accessed December 26, 2024. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/27349
22. Leanpolchareanchai J, Dilokpattanamongkol P, Lertwattanachai T, Trisataya A, Wongrakpanich A, Pravitharangul T. Stability of Hydrocortisone Sodium Succinate in Intensive Care Units: Focus on Practical Points. J Med Assoc Thai. 2022;105(4):321-326. doi:10.35755/jmedassocthai.2022.04.13293
23. Rashati D. Pengaruh Variasi Suhu Penyimpanan terhadap Stabilitas Fisik Suspensi Amoxicillin. J Ilm Farm AKFAR. 2017;2(2):27-32.
24. Almadani Alforjany E, Mohamed Kamour R. Effect of Temperature of Water Used for Reconstitution on Stability of Antibiotic Dry Suspension. J Med Chem Sci. 2019;2(4):177-183. doi:10.26655/jmchemsci.2019.8.8
25. Abiya FM, Ulfa M, Setyonnugroho W. Infection Control Risk Assessment (ICRA) di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2017.
26. Madjid T, Wibowo, Adik. Analisis Penerapan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Ruang Rawat Inap RSUD Tebet Tahun 2017. J ARSI. Published online 2017:57-68.
27. Nogler-Semenitz E, Lass-Flörl C, Nogler M, Speer G, Dierich MP. Bacterial contamination of solutions for parenteral administration for single- and multiple-dose vials after multiple use in the hospital. Wien Med Wochenschr 1946. 2007;157(15-16):398-401. doi:10.1007/s10354-007-0423-9
Unduhan
Telah diserahkan
Diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Erza Genatrika, Elza Sundhani, Adriana Eka Fitri

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.








