EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA BEBERAPA TANAMAN OBAT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
DOI:
https://doi.org/10.36733/usadha.v2i2.5927Kata Kunci:
antibakteri, metabolit sekunder, staphylococcus aureus, tanaman obatAbstrak
Infeksi ialah salah satu penyakit yang dapat terjangkit kepada manusia dimana hingga saat ini masih harus sungguh-sungguh untuk diselesaikan. Infeksi bakteri staphylococcus aureus jadi suatu permasalahan yang benar-benar menjadi perhatian dikarenakan peningkatan resistensi bakteri pada bermacam-macam antibiotik. Dengan meluasnya resisten bakteri terhadap obat-obatan yang ada maka harus dilakukan pendorongan lebih lanjut tentang pentingnya upaya untuk menciptakan alternatif yang terbaru dengan cara melakukan pemberian obat-obatan pencegahan penyakit infeksi menggunakan bahan baku dari alam. Metode penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari studi literatur, yang dianalisis dari data terkait efektivitas antibakteri tanaman obat-obatan. Teknik pengumpulan data pada penilitian ini berupa review dari jurnal ilmiah, junal nasional dan internasional yang telah terpublikasi. Hasil yang didapatkan dari beberapa literature penelitian yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus ialah daun kelor. Dimana pada konsentrasi rendah daun kelor memberikan diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri yang begitu besar dan jika konsentrasi yang diberikan diperbesar maka akan semakin besar pula diameter daerah hambatan bakteri yang dihasilkan. Hal ini pula didukung dari beberapa penelitian sebelumnya yang sudah banyak dilakukan oleh peneliti bahwa daun kelor memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen resisten antibiotik terutaman pada bakteri staphylococcus aureus serta daun kelor mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yang aktif mencegah perkembangan bakteri yaitu senyawa flavonoid, saponin dan tannin.
Referensi
P. D. K. Kulla, “Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Bawang Lanang (Allium Sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli,” Unversitas Sanata Dharma, 2016.
A. & S. A. Ruhiat, Membuat Obat Dari Tanaman di Sekitar Kita. 2015.
H. Wasito, Obat tradisional Kekayaan Indonesia. Bandung: CV. Salsabila Publishing, 2011.
T. & M. Ajizah, A, “Potensi Ekstrak Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri T et B) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro,” J. Biosci., vol. 4, pp. 37–42, 2018.
S. . Pratiwi, “Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha Curcas L) Pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler Secara In Vitro,” Institut Pertanian Bogor, 2008.
et al Wahidah, “Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Turi (Sesbania Grandiflora L.) Terhadap Mikroba Candida Albicands Dan Staphylococcus Aureus,” Universitas Mulawarman, 2015.
et al Ugochi, “Qualitative and Quantitative Phytochemical Evaluation and Mineral Contents of the Leaf of Annona Muricata,” J. Med. Pharm. Allied Sci., vol. 8–I, pp. 2042–2051, 2019.
et al Ezeonu, “Qualitative and Quantitative Determination of Phytochemical Contents of Indigenous Nigerian Softwoods,” New J. Sci., vol. 2016, pp. 1–9, 2016.
et al Oluchi, “Phytochemicals and Antibacterial of Leaf and Stem Extracts of Agerantum Conyzoides (Linn) on Some Clinical Isolates,” Int. J. Plant Sci. Hortic., pp. 95–105, 2019.
et al Ushie, “Quantification of Alkaloids, Flavonoid and Saponins in Physalis Angulata and Mucuna Pruriens,” FRsCS, vol. 1, pp. 86–89, 2019.
Depkes, Farmakope Indonesia edisi IV, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
F. Natasya, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Mucirata L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
F. L. Y. Siburian, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
H. Maulida, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Tenuiflorum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
S. Widarsih, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Herba Krokot (Portulaca Oleracea L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
A. R. Naibaho, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
R. Agustie, A.W.D & Samsumaharto, “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Maserasi Daun Kelor (Moringa Oliefera, Lamk) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus,” Biomedika, vol. 6, pp. 14–19, 2013.
M. A. Putri, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes Solms) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
W. V. Hutagaol, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis Angulata L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
S. R. Simanjuntak, “Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos Caudatus Kunth) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Politeknik Kesehatan Medan, 2018.
R. Mambang, D. Elysa Putri & Jafri, “Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” J. Agroteknosains, vol. 2, pp. 179–187, 2018.
Depkes, Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat, Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000.
A. S. Kholistiana, “Studi Literatur Aktivitas Antibakteri Daun Kelor (Moringa Oliefera Lam) Terhadap Staphyloccus Aureus,” Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta, 2020.