Aktivitas Gastroprotektif Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Terapi Ulkus Peptikum
Abstract
Ulkus peptikum merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang berupa lubang pada mukosa saluran cerna lambung hingga lapisan mukosa serta submukosa yang diikuti proses inflamasi. Penggunaan obat kimia anti-tukak lambung dinilai kurang baik karena memiliki efek kurang baik bagi tubuh. Bahan alami yang dapat digunakan salah satunya yakni kunyit (Curcuma longa). Artikel ini bertujuan untuk mereview efektivitas kunyit (Curcuma longa) dalam memberikan aktivitas perlindungan terhadap gangguan gastrointestinal terutama ulkus peptikum. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel review ini yaitu studi literatur melalaui beberapa basis data yang kemudian diskrining dengan beberapa kriteria. Hasil review menunjukan bahwa, kunyit memiliki aktivitas gastroprotektif, antiinflamasi dan memiliki sifat melidungi pencernaan. Kurkumin merupakan komponen utama pada kunyit yang diprediksi mendominasi aktivitas perlindungan tersebut. Kunyi dapat memperbaiki fungsi dan lendir lambung, mengurangi asam lambung, dan mencegah pro-inflamasi sitokin IL-1b dan TNF-α. Kunyit juga menunjukan aktivitas antibakteri yang potensial terhadap bakteri Helicobacter pylori yang dibuktikan dalam berbagai penelitian secara in vitro maupun in vivo sehingga efektif dalam memperbaiki kondisi ulkus peptikum. Aktivitas antibakteri tersebut juga diprediksi merupakan aktivitas dari senyawa dominan kunyit yaitu kurkumin. Kurkumin mampu menekan sekresi enzim yang berperan pada proses inflamasi, meningkatkan penyembuhan denudasi daerah epitel gangguan pada mukosa lambung dan infiltrasi sel inflamasi yang diakibatkan oleh infeksi H. pylori. Berdasarkan review tersebut dapat disimpulkan bahwa kunyit berpotensi dan aman digunakan dalam terapi ulkus peptikum.