KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QUR’AN TERJEMAHAN BAHASA JEPANG: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.36733/sphota.v13i2.2104Keywords:
Kata Ganti, Al-Qur’an, Al-KahfiAbstract
The purpose of this research was to analyse the form and meanings of personal pronoun of Allah and the social factors behind the use of the said surah. The type is descriptive qualitative research. From all of ayat there found 60 data. The analysis result show that for the first personal pronoun of Allah is Ware. Second personal pronoun of Allah are Anata. For third personal pronoun of Allah are Arraa, Shu, Kare, Waga, and Okata. The conclusion of this research is there are 7 (seven) form personal pronoun of Allah. The personal pronoun of Allah being used in Al-Kahfi has a purpose: respect to God, The different name's God with the other God's in Japanese culture and to show nature of God.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan makna kata ganti Allah dalam surat Al-Kahfi Al-Qur’an terjemahan bahasa Jepang dan faktor sosial yang melatarbelakangi penggunaan kata ganti Allah tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap. Dari 110 ayat yang terdapat dalam surat Al-Kahfi ditemukan sebanyak 66 data. Hasil penelitian menunjukkan kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada Allah sebagai kata ganti orang pertama, yaitu Ware. Sedangkan bentuk yang merujuk pada Allah sebagai kata ganti orang kedua, yaitu Anata. Kemudian bentuk yang merujuk pada Allah sebagai kata ganti orang ketiga, yaitu Arraa, Shu, Kare, Okata dan Waga. Berdasarkan analisis tersebut, dapat simpulkan bahwa kata ganti Allah ada tujuh bentuk yaitu: Ware, Shu, Kare, Arraa, Waga, Anata dan Okata. Selanjutnya tujuan dari penggunaan kata ganti Allah, yaitu: sebagai bentuk hormat kepada Tuhan, sebagai pembeda dengan nama Tuhan dari agama lain di Jepang dan untuk menunjukkan sifat yang dimiliki oleh Tuhan.
References
Andriyani, A. A. Ayu Dian. 2014. Sikap Santun Tuturan Orang Jepang Dalam Statusnya
Sebagai Wisatawan Jepang Yang Datang Ke Travel His Rimba Jimbaran.
Huda, Khoirul. 2019. Problematika Kebudayaan dalam Penerjemahan Bahasa Arab ke
Bahasa Indonesia. https://doi.org/10.32332/al-fathin.v1i2.1270.
Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa:Tinjauan Strategi, Metode, Dan Tekniknya.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Malabar, Sayama. 2015.Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing
Mita, Umar. 2012. Sei Kuruan. Tokyo : Nihon Muslim Kyoukai.
Paramita, Tita Zuda. 2013. Analisis Deiksis Pronomina Persona Dan Deiksis Pronomina
Demonstratif Pada Teks Terjemahan Quran (Surah Maryam). eprints.ums.ac.id.
Putra Pamungkas, Rahiskana. 2018. Analisis Penggunaan Persona Pada Terjemahan AlQur’an Surat Qaf (Surat 50). http://eprints.ums.ac.id
Putri, Zulaikha. 2020. Pemakaian Variasi Bahasa dalam Masyarakat. https://doi.org/10.31227/osf.io/p7bmc.
Rahayu, Ely Triasih. 2017. Songkeigo Expressions in Japanese Translation Of The Qur’an. http://dx.doi.org/10.29300/madania.v21i2.605
Ramadhana , Annisaa Fuadillah. 2014. Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina
Persona Ketiga Pada Teks Terjemahan Al-Quran Yang Mengandung Etika Berbahasa. Eprints.ums.ac.id.
Sato, Saeed. Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Jepang. King Fahd Quran Printing Complex.
https://epub.qurancomplex.gov.sa/issues/translations/japanese/
Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2017. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint
Blanc.
Daftar Laman
Pew Templeton Center. 2010-2030. Global religious futures project.
( ( http://www.globalreligiousfutures.org/explorer#/?subtopic=15&chartType=b
ar&year=2020&data_type=number&religious_affiliation=all&destination=to
&countries=Worldwide&age_group=all&gender=all&pdfMode=false,) diakses
pada 6 Februari 2020).