Potensi Kayu Manis sebagai Obat untuk Meredakan Nyeri Haid: Literature Review

Potensi Kayu Manis Sebagai Obat Untuk Meredakan Nyeri Haid: Literature Review

Penulis

  • Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa Sari Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Gusti Agung Ari Kusuma Yana Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
  • Ni Putu Lilis Adnyani Universitas Mahasaraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.36733/usadha.v3i1.8916

Kata Kunci:

dismenore, haid, kayu manis, nyeri

Abstrak

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 melaporkan secara global rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami nyeri haid. Tercatat kejadian nyeri haid atau dysmenorrhea di Indonesia sebesar 64,25% yang meliputi dysmenorrhea primer (54,89%) dan dysmenorrhea sekunder (9,36%). Nyeri haid merupakan gejala menstruasi yang umum terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya kram dan kejang nyeri kolik pada perut bagian bawah yang berdampak terganggungnya aktivitas sehari-hari. Nyeri haid ini kemungkinan dikarenakan oleh kadar prostanoid yang berlebih atau tidak seimbang serta eicosanoid yang dilepaskan dari endometrium selama menstruasi .

Referensi

Sari H, Hayati E. Gambaran tingkat nyeri dismenorea pada remaja putri. Best Journal (Biology Education Science & Technology). 2020; 3(2): 226–230.

Widyanthi NM, Resiyanthi NKA, Prihatiningsih D. Gambaran penanganan dismenorea secara non farmakologi pada remaja kelas X di SMA Dwijendra Denpasar. Jurnal Inovasi Penelitian. 2021; 2(6): 1745–1756.

Oladosu FA, Tu FF, Hellman KM. Nonsteroidal antiinflammatory drug resistance in dysmenorrhea: epidemiology, causes, and treatment. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2018; 218(4): 390–400.

Lasmy Zaen N. Effect of cinnamon (cinnamomum burmanni) aromatherapy on primary dysmenorrhea pain in students at Air Batu High School in 2021. Science Midwifery. 2021; 10(1): 417–423.

Jahangirifar M, Taebi M, Dolatian M. The effect of cinnamon on primary dysmenorrhea: a randomized, double-blind clinical trial. Complementary Therapies in Clinical Practice. 2018; 33: 56–60.

Jaafarpour M, Hatefi M, Najafi F, Khajavikhan J, Khani A. The effect of cinnamon on menstrual bleeding and systemic symptoms with primary dysmenorrhea. Iran Red Crescent Medical Journal. 2015; 17(4): e27032.

Hashim S, El-Sayed H, Wasel S. the effect of cinnamon on physical symptoms of premenstrual syndrome among adolescent girls. Mansoura Nursing Journal. 2016; 3(2): 83–96.

Evayanti Y, Hidayat SA. The effect of cinnamon on pain among teenage girls with primary dysmenorrhea in Lampung Indonesia. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science. 2019; 2(2): 59–65.

Fatmawati S, Kamil I, Ratnasari F. Pengaruh pemberian aromaterapi kayu manis terhadap derajat dismenore pada usia remaja di Desa Sukamantri Tanggerang. Nusantara Hasana Journal. 2021; 1(7): 1–6.

Maharianingsih NM, Poruwati NMD. Pengaruh pemberian aromaterapi kayu manis terhadap intensitas nyeri dismenore primer pada remaja. Jurnal Ilmiah Medicamento. 2021; 7(1): 55–61.

Lika Malikal M, Galaupa R. The Effect of giving cinnamon aromatherapy on primary dysminore in adolescent's class 3 junior high school in SMPN 1 Bekasi City. East Asian Journal of Multidisciplinary Research. 2022; 1(6): 1003–1006.

Poetri FB, Afrioza S, Puspitasari R. Pengaruh aromaterapi kayu manis terhadap nyeri haid primer pada remaja di Desa Pasir Gadung Tangerang. Jurnal Sains Dan Kesehatan. 2022; 6(2): 24–33.

Carolin BT, Suprihatin S, Lutfiatun L, Novelia S. Pengaruh ekstrak kayu manis (cinnammomum lauraceae) terhadap dismenore pada siswi kelas ix. Menara Medika. 2023; 6(1): 70–76.

Xu Y, Yang Q, Wang X. Efficacy of herbal medicine (cinnamon/fennel/ginger) for primary dysmenorrhea: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of International Medical Research. 2020; 48(6): 1-12.

Jaafarpour M, Hatefi M, Khani A, Khajavikhan J. Comparative effect of cinnamon and ibuprofen for treatment of primary dysmenorrhea: A randomized double-blind clinical trial. Journal Clinical and Diagnostic Research. 2015; 9(4): QC04–QC07.

Unduhan

Diterbitkan

30-04-2024