Perbandingan Mutu Fisikokimia Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Metode Enzimatis dan Fermentasi Alami Mutu Fisikokimia Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Metode Enzimatis dan Fermentasi Alami
DOI:
https://doi.org/10.36733/usadha.v3i3.7498Kata Kunci:
Enzim bromelin, kadar air, asam lemak bebas, VCOAbstrak
VCO didapatkan dari daging buah kelapa (Cocos nucifera L) tua yang segar yang melalui proses yang sederhana tanpa pemanasan. Pembuatan VCO dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode enzimatis dan fermentasi alami. Enzim yang digunakan dalam pembuatan VCO adalah serbuk enzim bromelain. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mutu fisikokimia Virgin Coconut Oil (VCO) yang diperoleh dengan metode fermentasi alami dan VCO yang diperoleh dengan metode enzimatis yang menambahkan enzim bromelin 10%. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental yang dilakukan dilaboratorium. Hasil yang didapat kemudian dievaluasi untuk mengetahui kualitas mutu fisikokimia VCO enzimatis dan fermentasi alami. Parameter uji fisikokimia yang meliputi uji kadar air yang dilakukan dengan metode gravimetri dan uji asam lemak bebas yang dilakukan dengan metode titrimetri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata hasil rendemen VCO tertinggi dengan penambahan serbuk enzim bromelain sebesar (24,45±0,06) %. Uji kadar air kedua sampel S1 dan S2 mendapatkan hasil (4,018±1,93) dan (7,949±2,57) %, dengan pengujian statistik mendapatkan hasil p > 0,05 dimana tidak ada perbedaan signifikan antara kedua sampel. Uji kadar asam lemak bebas pada sampel S1 dan S2 mendapatkan hasil (0,0086±0,003055) % dan (0,0106±0,004619) %, dengan pengujian statistik mendapatkan hasil p > 0,05 setelah diuji kruskal wallis maka tidak ada perbedaan secara signifikan anatara kedua sampel. Pambuatan VCO secara enzimatis memiliki keunggulan untuk mendapatkan rendemen yang lebih banyak dengan kualitas yang sama baik dengan VCO fermentasi alami.
Referensi
1] Anjalita N, Nadhila AR, Putri R, Haynes H. Universitas Riau. Univ Riau J. 2022;1(3):33–9.
[2] Putri ESY. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan enzim bromelin di Kampung Kekupu, Depok. J Apl Sains Teknol (JAST). 2020;4(1):38. doi:10.33366/jast.v4i1.1557.
[3] Thamrin GAR. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dari kelapa hijau dan kelapa hibrida dengan metode dingin. 2011;12(31):49–52 [Internet]. Available from: http://www.ainfo.inia.uy/digital/bitstream/item/7130/1/LUZARDO-BUIATRIA-2017.pdf
[4] Nusantoro A, Zulfanita Z, Budi SA, Setiawan B. Efektivitas alih teknologi tepat guna dalam manajemen produksi Virgin Coconut Oil (VCO) di masa pandemik COVID-19. SELAPARANG J Pengabdi Masy Berkemajuan. 2021;5(1):828. doi:10.31764/jpmb.v5i1.6550.
[5] Rahmawati E, Khaerunnisya N. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan proses fermentasi dan enzimatis. J Food Culin. 2018;1(1):1–6.
[6] Wisnuwati MP, Nugroho CP. Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan: Peran enzim pada metabolisme, reproduksi pada tumbuhan dan hewan. Jakarta: Kemdikbud; 2018.
[7] Emilia I, Putri YP, Novianti D, Niarti M. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan cara fermentasi di Desa Gunung Megang Kecamatan Gunung Megang Muara Enim. Sainmatika J Ilm Mat Ilmu Pengetah Alam. 2021;18(1):88. doi:10.31851/sainmatika.v17i3.5679.
[8] Widjaja IN, Widjaja WN, Susanti NM, Lestari LPF. Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang diperoleh dengan penambahan enzim papain dan bromelin. Farm Udayana. 2015;72–4.
[9] Klau MHC, Hesturini RJ. Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun dandang gendis (Clinacanthus nutans (Burm. F) Lindau) terhadap daya analgetik dan gambaran makroskopis lambung mencit. J Farm Sains Indones. 2021;4(1):6–12. doi:10.52216/jfsi.v4i1.59.
[10] Sherliana, et al. Pengaruh penambahan massa Saccharomyces cerevisiae terhadap perolehan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) dengan metode fermentasi. J Tek Kim. 2021;5(200):72–9.
[11] Mu’awanah I, Setiaji B, Syoufian A. Pengaruh konsentrasi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap stabilitas emulsi kosmetik dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Bimipa. 2014;24(1):1–11.
[12] Rachmawati DO, Suswandi I, Yasmini LPB. Pendampingan uji kadar air kualitas VCO berdasarkan standar nasional Indonesia produksi KWT Tunas Amerta. J Widya Laksana. 2022;11(1):158. doi:10.23887/jwl.v11i1.39205.
[13] Aprilasani Z, Adiwarna. Pengaruh lama waktu pengadukan dengan variasi penambahan asam asetat dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dari buah kelapa. Konversi. 2014;3(1):1–12.
[14] Rifdah, Melani A, Amini A. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan metode enzimatis menggunakan sari bonggol nanas. J Tek Putra Akad. 2021;12(2):18–25.
[15] Asy’ari M, Cahyono B. Pra-standarisasi: Produksi dan analisis minyak Virgin Coconut Oil (VCO). J Kim Sains. 2006;9(3):74–80.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Usadha

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.