Analisis Kuantitatif Kadar Kuersetin Pada Fraksi n-Butanol Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri

Penulis

  • Putu Arbi Falkutas Farmasi Universitas Mahasaraswati
  • Agung Ari Chandra Wibawa Falkutas Farmasi Universitas Mahasaraswati
  • Dewa Ayu Ika Pramitha Falkutas Farmasi Universitas Mahasaraswati

DOI:

https://doi.org/10.36733/usadha.v4i02.7409

Kata Kunci:

biji kakao, densitometri, KLT, kuersetin

Abstrak

 

Biji kakao (Theobroma cacao L.) mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan, antidiare, antibakteri, antiinflamasi, dan antidiabetes. Kuersetin merupakan salah satu senyawa penanda yang umum digunakan dalam kuantifikasi senyawa flavobonid pada suatu bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar kuersetin pada fraksi n-butanol ekstrak biji kakao menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%, menghasilkan ekstrak kental sebanyak 118 g, kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-butanol dan diperoleh fraksi kental sebanyak 7 g. Fase gerak yang digunakan terdiri atas toluena:etil asetat:asam format (4:3:0,4). Berdasarkan kurva standar kuersetin didapatkan persamaan regresi y = 0,000016x + 0,0014 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9882. Kadar kuersetin pada fraksi n-butanol biji kakao diperoleh sebesar 0,115 ± 0,039 mg/100 g. Nilai Rf rata-rata sebesar 0,55 menunjukkan kesesuaian dengan standar kuersetin. Hasil ini menunjukkan bahwa fraksi n-butanol biji kakao mengandung senyawa kuersetin yang merupakan senyawa flavonoid biji kakao dalam mendukung potensi penggunaannya sebagai sumber antioksidan alami dalam formulasi obat tradisional.

Referensi

[1] Arifin B, Ibrahim S. Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah 2018; 6: 21–29.

[2] Pratiwi L, Fudholi A, Martien R, et al. Ethanol Extract, Ethyl Acetate Extract, Ethyl Acetate Fraction, and n-Heksan Fraction Mangosteen Peels (Garcinia mangostana L.) As Source of Bioactive Substance Free-Radical Scavengers. JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2016; 1: 71.

[3] Purnamasari DA, Munadziroh E, Yogiartono RM. Konsentrasi ekstrak biji kakao sebagai material alam dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Pdgi 2010; 59: 14–18.

[4] Wibawa AAC. Kapasitas Total Antioksidan Ekstrak Metanol Biji Kakao (Theobroma cacao. L) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia 2021; 9: 30.

[5] Azizah DN, Kumolowati E, Faramayuda F. Penetapan Kadar Flavonoid Metode AlCl3 Pada Ekstrak Metanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.). Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi; 2. Epub ahead of print 2014. DOI: 10.26874/kjif.v2i2.14.

[6] Mandhaki N, Huda C, Putri AE. Aktivitas ANtibakteri Fraksi Daun Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Sains dan Kesehatan 2021; 3: 188–193.

[7] Syukur S. Transformasi Agrobakterium rhizogenese Dan Induksi Akar Rambut Pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao) Untuk Produksi Senyawa Antioksidan Secara Invitro. JRisKim 2009; 2: 156–168.

[8] Hafidhah N, Hakim RF, Fakhrurrazi F. Pengaruh Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis pada Berbagai Konsentrasi. Journal Caninus Denstistry 2017; 2: 92–96.

[9] Wibawa AAC, Mahendra AN, Manuaba IBP, et al. Comparative Phytochemical Profile and Antioxidant Activity of Cocoa Beans Methanol Extract and its N-Butanol Fraction Obtained from Jembrana, Bali, Indonesia,. JWS 2024; 3: 490499.

[10] Ihsan BRP, Rahmani PA, Shalas AF. Validasi Metode KLT-Densitometri untuk Analisis Kuersetin dalam Ekstrak dan Produk Jamu yang Mengandung Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.). Pharmaceutical Journal of Indonesia 2019 2019; 5: 45–51.

[11] Savitri A, Megantara S. Metode KLT-Densitometri Sebagai Penetapan Kadar Bahan Aktif Sediaan Farmasi. Farmaka 2019; 17: 455–463.

[12] Nirwana AP, Astirin OP, Widiyani T. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun benalu kersen (Dendrophtoe pentandra L. Miq.). Digilib UNS 2016; 3: 4.

[13] Sandra D, Argueta E, Wacher NH, et al. Aktivitas Antioksidan Fraksi N-Butanol Tanaman Libo (Ficus variegate Blume). Revista CENIC Ciencias Biológicas 2016; 152: 28.

[14] Adelima S, Darmawati A. Validasi Metode KLT-Densitometri untuk Penetapan Kadar Kuersetin dalam Sediaan Sirup Daun Sirsak ( Annona muricata Linn .). Berkala Ilmiah Kimia Farmasi 2016; 5: 15–19.

[15] Wardana IMW, Pramitha DAI, Wibawa AAC, et al. Penentuan Jenis Senyawa Flavonoid pada Isolat Biji Kakao (Theobroma cacao L.) dalam Fraksi N-butanol dengan Aktivitas Antioksidan Tertinggi menggunakkan Metode Spektrofotometri UV-VIS. Chimica et Natura Acta; 12. Epub ahead of print 2024. DOI: 10.24198/cna.v12.n2.48577.

[16] Ahyani IN, Mahbub F, Trifena A, et al. Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Coklat dengan Metode DPPH dan FRAP. Majalah Farmaseutik 2025; 21: 2025.

[17] Risna K, Musa KAE, Ardianti R, et al. Analisis Kandungan Flavonoid Pada Ekstrak Tanaman dengan Menggunakan Spektrofotomoetri UV-VIS. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research; 3.

Unduhan

Diterbitkan

31-08-2025