Karakteristik Fisik Dan Uji Mikrobiologi Serta Skrining Fitokimia Loloh Kombinasi Daun Jempiring, Daun Pegagan, Daun Katuk, Dan Air Kelapa

Penulis

  • Made Puspawati a:1:{s:5:"id_ID";s:34:"Universitas Mahasaraswati Denpasar";}
  • Dwi Arymbhi Sanjaya Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Nyoman Yudianti Mendra Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.36733/usadha.v4i02.7362

Kata Kunci:

Angka lempeng total (ALT), Angka kapang khamir (AKK), loloh, mutu fisik, skrining fitokimia

Abstrak

Loloh adalah minuman herbal tradisional yang diproduksi secara khusus oleh masyarakat Bali untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu contoh loloh yang dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan dapat dibuat dari campuran daun jempiring (Gardenia jasminoides), daun pegagan (Centella asiatica), daun katuk (Breynia androgyna), dan air kelapa (Cocos nucifera). Salah satu tantangan utama dalam produksi loloh adalah risiko kontaminasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik fisik, profil kandungan senyawa bioaktif, serta kualitas mikrobiologis dari loloh yang diformulasikan menggunakan campuran daun jempiring (G.jasminoides), daun pegagan (C.asiatica), daun katuk (B.androgyna), dan air kelapa (C.nucifera). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah karakteristik fisik meliputi organoleptis (warna, bentuk, aroma) dan pH, uji mikrobiologi meliputi angka lempeng total (ALT) dan angka kapang dan khamir (AKK), serta skrining fitokimia dari sediaan loloh. Sampel pada penelitian ini adalah loloh yang sudah dikemas dalam botol kemasan 250ml. Sebanyak 6 botol loloh berukuran 250 ml digunakan dalam peneltiian ini dimana lima botol loloh digunakan untuk uji mikrobiologi dan 1 botol untuk skrining fitokimia.  Loloh daun jempiring, daun pegagan, daun katuk, dan air kelapa yang dihasilkan berwarna coklat dan memiliki bau yang khas dengan pH 6. Kelima sampel loloh tersebut memiliki cemaran mikroba yang melampaui batas maksimum yaitu 106 koloni/g untuk ALT dan 104 koloni/g untuk AKK. Golongan senyawa yang terkandung dalam loloh daun jempiring, daun pegagan, daun katuk, dan air kelapa yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Dapat disimpulkan bahwa loloh kaya akan senaywa bioaktif, namun aspek higienis dan keamanan mikrobiologis perlu diperhatikan terutama dalam proses produksi dan pengemasan.

Referensi

[1] Pebiana NPN, Puspasari YD, Dewi RM, Arnyana IBP. Kajian Etnobotani Loloh dan Teh Herbal Lokal sebagai Penunjang Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Tradisional Penglipuran Kabupaten Bangli-Bali. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi 2021; 23(2): 91–99.

[2] Indri H, Pratiwi K, Wiadnyani S, Widarta R. Kajian Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali. Jurnal Agrotekno 2015;17(2)

[3] Biswas D, Mandal S, Chatterjee Saha S, Tudu CK, Nandy S, Batiha GE, Shekhawat MS, Pandey DK, Dey A. Ethnobotany, phytochemistry, pharmacology, and toxicity of Centella asiatica (L.) Urban: A comprehensive review. Phytotherapy Research 2021; 35(12): 6624–6654.

[4] Phatak RS. Phytochemistry, pharmacological activities and intellectual property landscape of Gardenia jasminoides Ellis: a review. Pharmacognosy Journal 2015; 7(5).

[5] Rahayu NKT, Permana I, Puspawati G. Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Jurnal Itepa 2020; 9(4): 482–489.

[6] Zhang B, Cheng J, Zhang C, Bai Y, Liu W, Li W, Koike K, Akihisa T, Feng F, Zhang J. Sauropus androgynus L. Merr.-A phytochemical, pharmacological and toxicological review. Journal of Ethnopharmacology 2020; 257.

[7] Lima EBC, Sousa CNS, Meneses LN, Ximenes NC, Júnior S, Vasconcelos GS, Lima NBC, Patrocínio MCA, Macedo D, Vasconcelos SMM. Cocos nucifera (L.)(Arecaceae): A phytochemical and pharmacological review. Brazilian Journal of Medical and Biological Research 2015; 48: 953–964.

[8] Nadila E, Azzahro F, Hasanah FY, Proverawati A. Composition And Potency Of Young Coconut Water For Health (Cocos nucifera L.): A Systematic Review. International Journal of Biomedical Nursing Review 2022; 1(1): 10–18.

[9] Rashid MMO, Islam MS, Haque MA, Rahman MA, Hossain MT, Hamid MA. Antibacterial activity of polyaniline coated silver nanoparticles synthesized from Piper betle leaves extract. Iranian Journal of Pharmaceutical Research 2016; 15(2): 591–597.

[10] Venugopal A, Joseph D. Cocos nucifera: It’s pharmacological activities. World Journal of Pharmaceutical Sciences 2017; 195–200.

[11] Pratiwi IDPK, Suter IK, Widpradnyadewi PAS, Wiadnyani AAIS. Pengaruh Penyimpanan pada Suhu Kamar Terhadap Sifat Mikrobiologis Loloh Bluntas yang Diproduksi di Daerah Denpasar-Badung. Media Ilmiah Teknologi Pangan 2016; 3(2): 135–140.

[12] Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga. 2012.

[13] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi VI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020.

[14] Kesavan K, Gnanasekaran J, Gurunagarajan S, Nayagam AAJ. Microscopic, physicochemical and phytochemical analysis of Gardenia jasminoides (Ellis). International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 2018; 97–102.

[15] Ogunka-Nnoka CU, Igwe FU, Agwu J, Peter OJ, Wolugbom PH. Nutrient and phytochemical composition of Centella asiatica leaves. Med Aromat Plants (Los Angeles) 2020; 9(2): 412–2167.

[16] Badan Pengawas Obat dan Makanan, R. I. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan. 2019.

[17] Sugianti GR, Wirawan IMA, Utami NWA. Microbiological quality, hygiene, and sanitation of the production processes of a traditional beverage at tourism areas in Bali. Journal of UOEH 2019; 41(4): 353–362.

[18] Dion R, Purwantisari S. Analisis Cemaran Kapang dan Khamir pada Jamu Serbuk Instan Jahe Merah dan Temulawak. Berkala Bioteknologi 2020; 3(2)

[19] Pratiwi IDPK, Suter IK, Widpradnyadewi PAS, Wiadnyani AAIS. Perubahan fisiko-kimiawi dan mikrobiologis minuman tradisional bali (loloh) selama penyimpanan. Agritech 2019, 39(1): 70–77.

[20] Wipradnyadewi PAS, Yusasrini NLA. Cemaran Mikrobiologis Pada Beberapa Loloh Bali Di Kota Denpasar. Media Ilmiah Teknologi Pangan 2017; 4(1): 43–51.

Unduhan

Diterbitkan

31-08-2025