Vitalitas Bahasa Bajo Di Tanjung Luar, Lombok Timur
Abstract
Bahasa Bajo yang terdapat di Tanjung Luar, Lombok Timur merupakan Bahasa yang didukung oleh komunitas atau guyup yang tergolong minoritas di antara pendukung bahasa Sasak. Akan tetapi, memiliki daya vitalitas yang tinggi. Faktor yang mendukung vitalitas bahasa Bajo itu adalah adanya kesinambungan pengalihan bahasa Bajo sebagai bahasa pertama (B1) tetap eksis dari generasi tua ke generasi muda dan anak-anak. Sikap positif dan loyalitas guyup Bajo untuk memakai bahasa Bajo di berbagai ranah sangat tinggi. Bahkan etnis luar Bajo yang dating ke Desa Bajo terpengaruh untuk memakai bahasa Bajo bila berkomunikasi dengan guyup Bajo. Akan tetapi, apabila orang Bajo ke luar desa berkomunikasi dengan etnis luar Bajo sering memakai bahasa Indonesia dan bahasa Sasak. Oleh karena itu, guyup Bajo sebagian besar tergolong berdwibahasawan. Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, vitalitas bahasa Bajo, juga karena lingkungan alam dan wilayah penuturnya terkonsentrasi menjadi satu komunitas (merega menyebut guyup Bajo). Sistem sosial budaya kenelayanan dalam guyup Bajo menyebabkan orang Bajo jarang berinteraksi dengan etnis luar, dating dari melaut mereka paling-paling mengadakan interaksi di lingkungan guyup dan di dalam keluarga. Sistem kepercayaan yang homogen, yaitu agama Islam yang menyebabkan mereka memiliki rasa fanatic komunitas yang tinggi dalam menjalin rasa persatuan dan solidaritas intra-etnik.