Strategi Penerjemahan Sulih Suara Cerita Dongeng “Anastasia” Dari Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia
Keywords:
strategi penerjemahan, sulih suara, subtitleAbstract
Secara garis besar penerjemahan media audiovisual terbagi menjadi dua kategori yaitu sulih suara (dubbing) dan subtitle yang merupakan bagian dari interlingual audiovisual translation. Penerjemahan media audiovisual sangatlah kompleks karena penerjemah tidak hanya bergulat pada bahasa saja tetapi juga memperhatikan aspek semiotik visual, sinkronisasi gerak tubuh, sinkronisasi ujaran, serta sinkronisasi waktu dan jeda. Pada umumnya di Indonesia, film dan cerita animasi untuk anak-anak yang diakses melalui televisi dan media dalam jaringan lebih dominan menggunakan penerjemahan sulih suara atau dubbing yang diterjemahkan dari subtitle bahasa sumber contohnya film anak-anak seperti Doraemon (bahasa Jepang), Tayo (Bahasa Korea), PJ Masks (Bahasa Inggris) dan sebagainya. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan audiovisual khususnya cerita dongeng anak yang berjudul ‘Anastasia’. Studi ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus melalui observasi dan simak catat. Penelitian ini menemukan sejumlah strategi yang digunakan dalam penerjemahan sulih suara dari subtitle teks sumber berbahasa Inggris yaitu transfer, deletion, imitation, decimation, dislocation, condensation, paraphrase, addition, dan taming.