Sarariiman: Stereotipe Karyawan Jepang Dalam Manga Kariage Kun
Keywords:
Kunci stereotipe, etos kerja, manga, orang JepangAbstract
Sejak kekalahannya pada Perang Dunia Kedua, Jepang memfokuskan diri dalam membangun kembali negeri yang luluh lantak oleh perang. Fokus Jepang pada industrialisasi dan manufaktur menjadikan Jepang yang meskipun memiliki keterbatasan di bidang sumber daya alam, mampu bersaing di industri global. Sehingga Jepang menjadi salah satu negara maju pada abad ke 20. Pesatnya industri di Jepang dan filsafat bushido dipercaya turut membentuk nilai-nilai dan etos kerja orang Jepang. Etos kerja di Jepang menimbulkan stereotipe budaya. Stereotipe sebagai sebuah konsepsi mengenai sifat suatu golongan sering dianggap negatif dan harus dikoreksi. Media masa, seperti televisi, internet maupun film dan media pop lain seperti manga (komik) merupakan salah satu ‘penyubur’ stereotipe budaya. Salah satu gambaran tentang sarariiman atau karyawan dan etos kerja di Jepang bisa dilihat pada manga Kariage Kun. Kariage Kun adalah manga yang mengisahkan kehidupan seorang karyawan kelas menengah berusia 20-an bernama Kariage dan interaksi dengan rekan sekerjanya. Sehingga penelitian ini akan mengkaji mengenai stereotipe karyawan Jepang termasuk etos kerja orang Jepang yang terdapat pada manga Kariage Kun. Pengkajian mengenai stereotipe akan dikaji menggunakan teori Sosiologi Sastra oleh Swingwood dan Laurenson. Sumber data yang digunakan adalah manga Kariage Kun Volume 49. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Analisis data bersifat deduktif. Hasil penelitian yang diperoleh akan disajikan menggunakan metode informal atau deskripsi dan narasi kata-kata.