Wacana Upacara Ritual Ambong Tandek Masyarakat Kampung di Gresik Analisis Kajian Semiotik

Authors

  • Dewanto Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Wijaya Putra Surabaya

Keywords:

ritual, ambong tandek, tradisi, makna

Abstract

Upacara ritual merupakan upacara adat-istiadat masyarakat Jawa yang bertujuan untuk menghormati para leluhur dan mengucapkan terima kasih anugrah berupa hasil tetanaman yang ada di ladang atau sawah. Keberadaan upacara ritual dibeberapa kampung pada zaman sekarang mulai jarang ditemui masyarakat melaksanakan upacara tersebut. Upacara ritual ambung tandek sebagai kearifan lokal masyarakat yang mencakup bahasa dimana bahasa daerah memiliki fungsi komunikasi sebagai media yang mewadahi upacara-upacara ritual. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis dengan teknik libat cakap. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori makna dan tanda dari Ferdinad Desausure mengenai ritual ambung tandek. Upacara ritual tersebut pada dasarnya sebagai warisan leluhur yang telah ada secara turun-temurun dari leluhr masyarakat kampung. Upacara ritual tersebut memiliki makna dan tujuan yang baik menurut keyakinan masyarakat kampung. Keyakinan yang berawal dari para leluhur yang telah menetap di kampung tersebut. Upacara ritual ambung tandek (Bahasa Madura: mencium tandak/ledek) sebagai salah satu nilai dari kebudayaan dan hasil pemikiran masyarakat. Hasil penelitian ini untuk mengetahui makna dan simbol yang ditemukan pada waktu upacara ritual ambung tandek. Makna yang ditemukan berupa kata, dan phrase seperti:ambong tandek, peseh, bueng, gending, aeng, gong, receh, nyambuk kembeng, nyomet menyan, ngober peseh, dan somor berek. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat harus selalu memiliki ucapan bersyukur kepada Tuhan dan para leluhur atau orang tua). Nilai-nilai yang demikian itulah yang ditanamkan pada upacara ritual ini.  

Downloads

Published

2024-06-01

Issue

Section

Articles