PUNAHNYA LEKSIKON KEARIFAN LOKAL UPACARA PANEN SEBAGAI WARISAN LELUHUR MASYARAKAT DI KAMPUNG BONGSO WETAN KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

Authors

  • Dewanto Universitas Wijaya Putra
  • Yeni Probowati Universitas Wijaya Putra

Keywords:

Upacara Keleman, Etnik Madura, Bahasa, kepunahan dan budaya

Abstract

Kebudayaan merupakan kebiasaan masyarakat yang terjadi secara turun-temurun di masyarakat. Masyarakat sebagai identitas budaya yang secara terus-menerus. Masyarakat keturunan secara turun-temurun menjaga dan melestarikan sehingga budaya dan tradisi tersebut tetap ajeg. Kebudayaan dan tradisi mampu menciptakan kedamaian dan lestarinya suatu kegiatan masyarakat termasuk upacara. Hilangnya konsepsi upacara bagi para penutur terhadap entitas tersebut mengakibatkan terhambatnya pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melindungi kearifan lokal khususnya upacara panen atau lebih dikenal ‘keleman’. Upacara keleman merupakan salah satu upacara yang dilakukan masyarakat sebelum memanen hasil panen. Tradisi merupakan bagian dari tuturan yang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat keturunan Madura. Terjaganya suatu tradisi dikarenakan masyarakat mampu menjaga bahasa dan tuturan yang telah diwariskan oleh para leluhurnya. Itu dikarenakan bahasa sebagai bagian dari entitas yang ada di masyarakat ada kaitannya dengan istilah dan simbol yang ada pada penutur dalam mengucapkannya yang kemudian mengacu kepada objek yang akan dijadikan tujuan dalam penelitian tersebut. Objek yang ada tidak lepas dari masyarakat yang berfungsi sebagai penutur (referent).  Objek upacara keleman tersebut sebagai alasan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan rekaman. Data ini diperoleh berupa data kualitatif yaitu melalui rekaman, wawancara dan pengamatan peneliti. Objek penelitian yang menjadi sasaranya itu pemahaman leksikon ruwatan yang ada di dusun atau kampung di wilayah Menganti. Objek penelitian di dusun Bongso Wetan yang ada di wilayah kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa tingkat upacara kelemen mulai mengalami pergeseran di masyarakat sehingga hal tersebut menjadi alasan dilakukan penelitian ini. 

Downloads

Published

2022-07-30

Issue

Section

Articles