WACANA KONSEP-KONSEP KEPEMIMPINAN PERSPEKTIF HINDU DALAM LAKON PERTUNJUKAN WAYANG KULIT BALI

Authors

  • I Made Budiasa Badan Riset dan Inovasi Nasional

Keywords:

lakon pertunjukan, wacana kepemimpinan, perspektif Hindu

Abstract

Apresiasi terhadap khazanah sastra Nusantara yang diangkat dari sastra lisan, khususnya lakon wayang merupakan suatu penghargaan, pelestarian, dan upaya pendokumentasian terhadap karya-karya dalang di Bali dalam kiprahnya sebagai seniman wayang kulit. Dalang sebagai sutradara sekaligus pemeran tokoh dengan permainan bahasa mampu mengangkat wacana konsep-konsep kepemimpinan yang ideal dalam pertunjukannya. Atas dasar itu, kajian bertujuan untuk menganalisis konsep-konsep kepemimpinan dan makna isu-isu kepemimpinan yang termuat dalam sumber data lakon Mina Kencana karya dalang I Dewa Made Rai Mesi, lakon AswamedhaYadnya karya dalang I Made Sidja, lakon Sapta Mangedanin karya dalang Ida Bagus Putu Mithaba, lakon Pancasona karya dalang I Wayan Surna, lakon Katundung Ngada karya dalang I Wayan Nardayana, dan lakon Tualen Caru karya dalang I Ketut Muada. Pengumpulan data menggunakan metode pustaka dan observasi dengan teknik rekam, transkripsi, dan catat.  Sedangkan dalam analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam analisis data menggunakan metode deskriptif analitik dengan teori dekonstruksi. Hasil pembahasan menunjukan bahwa kelima dalang memiliki perang anda, di satu sisi dapat memberi nasihat kepada penonton atau pembaca lewat transformasi ungkapan kepemimpinan berdasarkan konsep asta brata, catur pramiteng prabhu, dan panca upaya sandhi, pada sisi lain dapat menghibur dengan dialog-dialog banyolan. Wacana konsep-konsep kepemimpinan yang disampaikan dalang sebagai wacana sastra dapat memberi inspirasi, membina moral, apresiasi, dan model penciptaan lakon pada masa kini dan masa mendatang.



Downloads

Published

2022-07-30

Issue

Section

Articles