DOOH MASMIRAH: INTEGRASI FILOSOFI ADAT LOMBOQ MIRAH SASAK ADI
Keywords:
adat, antropolinguistik, laguAbstract
Dooh Masmirah merupakan lagu berbahasa daerah Sasak yang kental dengan kultur Sasak. Melalui satuan gramatikalnya, Dooh Masmirah merefleksikan konsep lomboq mirah sasak adi yakni kutipan dari kitab Negarakertagama pada pemerintahan Kerajaan Majapahit yang berarti kejujuran adalah permata yang utama, sebagai salah satu filosofi hidup suku Sasak di Lombok. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pengintegrasian filosofi hidup lomboq mirah sasak adi dalam lagu Dooh Masmirah melalui sudut pandang antropolinguistik. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif karena peneliti bermaksud mendalami fenomena budaya Sasak di Lombok yang tercantum dalam teks kebahasaan lagu Dooh Masmirah. Data penelitian ini berupa satuan lingual yang mencerminkan pola pengintegrasian filosofi hidup lomboq mirah sasak adi, sedangkan sumber datanya berupa lagu Dooh Masmirah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekam, simak dan catat. Adapun teknik analisis data dilalui dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam teks lagu Dooh Masmirah tercermin pola pengintegrasia filosofi hidup lomboq mirah sasak adi, mulai dari adat game, adat krame, dan adat tapsile Adat game memuat gambaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa (Neneq Kaji Saq Kuase). Adat krame sebagai representasi hubungan antar-sesama manusia yang merujuk pada institusi adat. Adapun adat tapsile mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yang mengacu pada etika. Penelitian ini akan menjadi khazanah bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang bahasa dan sastra lokal di Lombok, Nusa Tenggara Barat.