PERKAWINAN “MAKEDENG NGAD” DALAM CERITA PANJI I MADE SUBANDAR DAN ORIENTASINYA DALAM ERA MODERN

Authors

  • I Nyoman Duana Sutika Universitas Udayana

Keywords:

perkawinan, makedeng ngad, cerita panji, era modern

Abstract

Perkawinan makedeng ngad merupakan perkawinan barter antara dua keluarga (ambil keambil/bahasa Bali). Perkawinan makedeng ngad ini lazim dilakukan oleh kalangan ningrat, seperti tercermin dalam teks Cerita Panji I Made Subandar. Perkawinan antar dua tokoh utama Raden Mantri dari Kahuripan dan Raden Galuh dari Daha sering merupakan inti dari Cerita Panji yang di dalamnya mengabsahkan perkawinan makedeng ngad. Perkawinan tokoh semata-mata bertujuan mempererat hubungan dalam memperoleh kejayaan dan mempertahankan trah. Sebaliknya di kalangan masyarakat biasa, perkawinan makedeng ngad di era modern justru ditentang dan tidak disarankan karena diyakini dapat menimbulkan hal buruk atau malapetaka bagi pelaku dan kedua keluarga mempelai. Kemalangan dari perkawinan ini dipercaya tidak dapat ditebus dengan upacara jenis apapun dan akan menimpa pelaku serta keluarganya (amanasi awaknia pariawak). Tujuan penelitian ini untuk memberikan wawasan kepada generasi muda pentingnya pemahaman terhadap rambu-rambu perkawinan. Teks dikaji dengan menggunakan metode kualitatif atas dasar pandangan, pendapat dan pemikiran.

Downloads

Published

2025-07-01

Issue

Section

Articles