BAHASA, LAUT, DAN KOTA: KAJIAN LANSKAP LINGUISTIK DI RUANG PUBLIK AMPENAN
Keywords:
lanskap linguistik, ruang public, kota Ampenan, penamaan ikanAbstract
Abstrak:
Penelitian ini akan mengkaji bentuk penamaan jalan di Kota Tua Ampenan dengan meninjau aspek historis dan kultural yang melatarbelakangi penamaan tersebut. Sebagai salah satu kota pelabuhan tertua di Lombok, Ampenan memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan kehidupan maritim. Keterkaitan masyarakat dengan laut tidak hanya terlihat pada aktivitas ekonomi dan budaya mereka, namun juga melalui cara mereka menamai ruang-ruang publik, termasuk jalan dan gang. Hal ini tampak dari dominasi nama nama yang berkaitan dengan laut pada penamaan jalan, yang menyimpan jejak hubungan kolektif masyarakat dengan identitas maritimnya. Dengan memadukan studi linguistik lanskap dan kajian budaya, penelitian ini akan menggali bagaimana bahasa yang muncul di ruang publik—dalam hal ini nama-nama jalan—merepresentasikan identitas sosial, sejarah lokal, serta nilai-nilai budaya masyarakat Ampenan. Data penelitian akan dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi visual, dan studi literatur. Selanjutnya, data akan dianalisis dengan pendekatan lanskap linguistik yang difokuskan pada dimensi historis dan kultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penamaan jalan dan gang di ruang publik Ampenan berwujud nama-nama ikan, seperti Jl. Tenggiri, Jalan Bandeng, Jalan Rajungan, Gang Kerapu, dan Gang Kakap. Penamaan ikan terhadap nama jalan dan gang menunjukkan bahwa adanya hubungan kultural masyarakat dengan historisitas Pelabuhan Ampenan zaman dahulu.