PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM RAPAT UNIT PENUNJANG AKADEMIK BAHASA: FENOMENA MULTIBAHASA DI LINGKUNGAN AKADEMIK

Authors

  • I Made Darma Sucipta, I Putu Ari Utama Irawan, Gede Adistana Wira Saputra, Runi Fazalani D3 Perhotelan, Politeknik Negeri Bali

Keywords:

campur kode, rapat bahasa, multibahasa

Abstract

Fenomena bahasa yang digunakan dalam organisasi sekarang ini terutama dalam situasi rapat, sering menjadi sorotan khususnya terdapat banyak pencampuran bahasa yang dilakukan oleh penutur. Fenomena ini sering terjadi dalam rapat formal, bahkan dalam ruang lingkup akademik. Hal ini dikenal dengan istilah campur kode (code mixing). Penggunaan campur kode dalam konteks penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidahnya sering terjadi di perguruan tinggi, seperti di Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Politeknik Negeri Bali. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa penggunaan campur kode yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu campur kode berdasarkan unsur serapannya (campur kode ke dalam, campur kode ke luar, campur kode campuran) dan berdasarkan tingkat perangkat kebahasaan terdiri dari tataran kata, frasa, dan klausa. Berdasarkan unsur serapannya didapatkan penggunaan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia-bahasa Bali, bahasa Indonesia-bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia-Inggris-Bali. Berdasarkan perangkat kebahasaannya ditemukan hanya pada tataran kata dan frasa. Hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan faktor penyebab terjadinya campur kode adalah penggunaan bahasa untuk respons terhadap kebutuhan komunikasi yang lebih efektif dan efisien. Selain itu penutur yang berlatar belakang pengajar bahasa Inggris menjadi faktor penting lainnya yang membuat penggunaan campur kode dilakukan. Menurut beberapa dosen bahasa yang mengikuti kegiatan rapat dikatakan bahwa terdapat ketidaktahuan kosakata bahasa Indonesia yang dipakai untuk menggantikan kata yang dimaksud

Downloads

Published

2025-07-01

Issue

Section

Articles