DARI TRADISI KE MODERNITAS: DINAMIKA PERGESERAN NAMA ORANG BALI DALAM PERSPEKTIF WACANA KRITIS
Keywords:
AWK, nama, orang BaliAbstract
Setiap manusia memiliki identitas yang dinyatakan dengan nama. Sistem penamaan seseorang terus mengalami pergeseran sesuai dengan perkembangan budaya dan tradisi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem penamaan orang Bali dari generasi ke generasi yang dianalisis berdasarkan pendekatan wacana kritis. Keunikan nama orang Bali menarik untuk dianalisis lebih dalam berdasarkan pandangan dari Dijk (1980). Van dijk mengungkapkan bahwa setiap wacana terikat dengan perubahan sosial. Analisis wacana kritis dapat mengungkapkan bagaimana nama seseorang terbentuk dan terpengaruh dari perubahan sosial di masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penerapan teknik rekam dan catat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengklasifikasikan nama orang Bali berdasarkan generasi kelahiran. Data diperoleh dengan mendata dan mencatat nama warga Bali melalui kelian adat (ketua adat), kelian dinas (kepala urusan kedinasan) dan kepala desa sebagai subjek penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dari tiga generasi yang diteliti maka ditemukan bahwa terdapat pergeseran nama orang Bali dari generasi kelahiran tahun 1920-1940, 1950-1970, dan 1980-2000an. Variasi nama orang Bali kelahiran tahun 1920-1940 didominasi dengan verba dan kata benda seperti nama-nama hari, binatang, bunga, dan nama tempat. Penamaan orang Bali generasi tahun 1950-1970 didominasi dengan nama-nama kerajaan, tokoh pewayangan, dan variasi bahasa Sansekerta. Sementara variasi nama orang Bali generasi tahun 1980-2000 dipengaruhi dengan bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Spanyol dan Bahasa Jerman. Pergeseran nama orang Bali yang signifikan tersebut dipengaruhi oleh perubahan sosial di masyarakat yang ditemukan dari beberapa faktor diantaranya adalah pergeseran adat dan budaya masyarakat, sistem kepercayaan dan keagamaan, urbanisasi dan globalisasi.