Teknologi Pengelolaan Sampah Organik Menggunakan Larva Black Soldier Fly di TPS3R

Authors

  • Hermes Henryanto Nambung Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Sastra Wibawa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Shinta Enggar Maharani Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Nada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

TPS3R, sampah organik, bekas maggot

Abstract

Bali menjadi wilayah yang banyak memproduksi sampah dengan capaian 4.281 ton/hari. Dalam satu tahun sebanyak 52% sampah yang tidak dikelola dengan baik. Pada tahun 2022 sampai dengan 2023 total timbulan sampah yang masuk ke TPS3R Kesiman Kertalangu Denpasar sebesar 6.039 Kg/hari, terdiri dari sampah organik sebesar 1.569 Kg/hari, dan sisanya merupakan sampah residu yang di buang ke TPA dengan timbulan sampah sebesar 4.470 Kg/hari. Persentase pembuangan sampah residu dari TPS3R Kesiman Kertalangu ke TPA adalah sebesar 74%. Penelitian ini menggunakan eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui teknik instrumen penelitian yang lebih cepat mereduksi sampah organik dan mengetahui bekas maggot BSF dari jenis sampah organik yang paling sesuai dengan SNI Kompos 19- 7030-2004. Penelitian menggunakan dua Teknik instrument penelitian, yaitu Teknik Instrumen Baki dan Teknik Instrumen Gentong. Hasil penelitian menunjukkan: 1) teknik pengelolaan sampah menggunakan larva BSF yang paling cepat mereduksi sampah adalah pada Instrumen Baki 3 yang berisi 2000 gram sampah organik sisa makanan direduksi oleh 100 gram larva BSF selama 16 hari sehingga menjadi seberat 1597 gram, dan 2) Bekas maggot BSF yang memenuhi SNI Kompos 19-7030-2004 adalah pada teknik pengelolaan sampah yang menggunakan Instrumen Baki 3, yaitu memiliki kadar air 19,040%, C-Organik 13,910%, pH 6,970%, dan N 0,980%.

Downloads

Published

2024-04-30