Analisis Alternatif Solusi Peningkatan Kinerja Simpang Tak Bersinyal Jalan Gatot Subroto - Jalan Gunung Catur - Jalan Gunung Andakasa di Kota Denpasar
Keywords:
Simpang tak bersinyal, MKJI 1997, Alternatif solusiAbstract
Meningkatnya jumlah penduduk serta jumlah kepemilikan kendaraan bermotor dapat mengakibatkan munculnya permasalahan lalu lintas seperti tundaan, antrian dan kecelakaan. Salah satu lokasi di Kota Denpasar yang mengalami konflik lalu lintas adalah simpang tak bersinyal 4 lengan Jalan Gatot Subroto - Jalan Gunung Catur - Jalan Gunung Andakasa. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui jumlah volume lalu lintas jam puncak adalah 6039,8 smp/jam, kapasitas sebesar 3610,16 smp/jam, derajat kejenuhan sebesar 1,67, tundaan > 124,78 detik/smp, peluang antrian sebesar 122,04% - 275,17% dan tingkat pelayanan simpang adalah F. Dari data tersebut, diketahui derajat kejenuhan melebihi ketentuan MKJI 1997 dimana derajat kejenuhan harus < 0,75, sehingga perlu dilakukan analisis terkait dengan peningkatan kinerja simpang agar dapat diketahui alternatif solusi yang tepat dalam mengatasi konflik yang terjadi. Alternatif solusi yang dilakukan adalah pelebaran jalan, pemasangan median jalan utama, pemasangan rambu larangan berhenti di setiap pendekat dan pemasangan rambu larangan belok kanan pada jalan minor, sehingga didapatkan kapasitas sebesar 8110,23 smp/jam, derajat kejenuhan sebesar 0,74, tundaan sebesar 12,09 detik/smp, peluang antrian sebesar 22,51% - 45,17% dan tingkat pelayanan simpang adalah C. Dari hasil analisis alternatif tersebut, nilai derajat kejenuhan sudah memenuhi ketentuan MKJI 1997.