STUDI PENGARUH PASIR HANDEL MANGGARAI BARAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Authors

  • I Made Sastra Wibawa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Putu Agus Putra Wirawan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Benediktus Homari Batang Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

Agregat Halus, Pasir Handel, Kuat Tekan, Manggarai Barat

Abstract

Pasir Handel merupakan agregat halus dari Kabupaten Manggarai Barat, NTT, yang digunakan secara luas oleh masyarakat lokal meskipun kualitas teknisnya belum terverifikasi. Kualitas agregat sangat fundamental dalam menentukan mutu beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik Pasir Handel dan mengevaluasi dampaknya terhadap kuat tekan beton, dengan menggunakan Pasir Kubu (Karangasem) sebagai agregat kontrol. Metode penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Benda uji beton berbentuk silinder (15x30 cm) dibuat untuk masing-masing agregat dan diuji kuat tekannya pada umur 7, 21, dan 28 hari. Hasil pengujian karakteristik menunjukkan Pasir Handel memiliki gradasi butiran agak halus (Grafik No. 3), kadar lumpur 4,95%, dan Modulus Kehalusan Butir (MHB) 3,113%. Sebagai pembanding, Pasir Kubu (kontrol) memiliki gradasi sedang (Grafik No. 2), kadar lumpur 8,6%, dan MHB 2,93%. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Beton yang menggunakan Pasir Handel hanya mencapai kuat tekan 3,95 MPa (7 hari), 4,76 MPa (21 hari), dan 5,15 MPa (28 hari). Sebaliknya, beton kontrol yang menggunakan Pasir Kubu mencapai 10,51 MPa (7 hari), 11,95 MPa (21 hari), dan 13,26 MPa (28 hari). Hasil ini mengindikasikan bahwa penggunaan Pasir Handel sebagai agregat halus menghasilkan mutu beton yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Pasir Kubu.

References

BPS. Kabupaten Manggari Barat, 2021. Indikator Ekonomi, Labuan Bajo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat.

BSN. ISSO., 1990. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SK SNI T-15-1990-03, Cetakan Pertama, Teknologi Beton, Yogyakarta, pp.3.

BSN. Standar Nasional Indonesia, 1971-1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. SNI. 03-1971-1990, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN. Standar Nasional Indonesia, 1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A: Bahan Bangunan Bukan Logam. SK. SNI. S-04-1989-F. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN. Standar Nasional Indonesia, 1990. Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland. SK. SNI. M-106-1990-03. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN. Standar Nasional Indonesia, 2002. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A: Bahan Bangunan Bukan Logam. SNI. 03-6861.1-2002. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN. Standar Nasional Indonesia, 2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. SNI 1974:2011. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional

BSN. Standar Nasional Indonesia, 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. SNI. 2847:2013. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN., Standar Nasional Indonesia, 2016. Metode Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. SNI 1970:2016. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

BSN., Standar Nasional Indonesia, 2016. Spesifikasi Agregat Beton. SNI 8321: 2016. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

MacGregor, James G. 1997. Reinforced Concrete Mechanics and Design. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Mulyono, Try, 2004. Teknologi Beton, Ed. II, Yogyakarta: Andi

Sukowijaya, I. N. dan Satyamo, I. 2011.Pemanfaatan Pasir dan Kerikil Gunung Agung Kabupaten Karangasem Sebagai Beton Normal. Jurnal Universitas Gadjah Mada.http://etd.repository.ugm.ac.id/

Downloads

Published

2025-10-30