KEBUTUHAN LAHAN DAN PERKIRAAN BIAYA PEMBANGUNAN OPERASI TPS 3R DI DESA ANGANTAKA
Keywords:
Sampah, Perencanaan TPS 3R, Desa AngantakaAbstract
Desa Angantaka terletak dekat pusat pemerintahan Kabupaten Badung, memiliki luas ±239 Ha dan penduduk sekitar 4.376 jiwa dengan 1.458 KK. Karena populasi yang terus naik setiap tahun, timbulan sampah meningkat. Desa Angantaka masih menggunakan paradigma lama untuk mengelola sampah: kumpul, angkut, buang tanpa pemilahan. Permasalahan utama sampah di desa ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik serta benar, serta tidak adanya fasilitas tempat pembuangan sampah sementara yang memadai. Sampah dari Kabupaten Badung umumnya dibuang ke TPA Suwung. Oleh karena itu, diperlukan penelitian guna mengidentifikasi laju timbulan, komposisi, serta ciri-ciri sampah rumah tangga guna menentukan kebutuhan lahan dan perkiraan biaya pembangunan serta operasional TPS 3R yang direncanakan di Desa Angantaka. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel timbulan sampah selama 8 hari tepat pada SNI 19-3964-1994 tentang teknik pengambilan serta pengukuran sampel timbulan serta komposisi sampah perkotaan. Metode pengambilan sampel dilakukan melalui teknik stratified random sampling, sementara komposisi sampah dianalisis menggunakan metode ASTM D5231-92 (2003). Karakteristik sampah dianalisis menggunakan metode pengukuran densitas (berat jenis sampah) kg/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah domestik sebesar 0,6 kg/orang/hari. Komposisi sampah meliputi sampah basah (sisa makanan, sampah taman) sebesar 1519,78 kg/hari, dan sampah kering (plastik, kertas, logam) sebesar 1360,55 kg/hari dengan densitas sampah 2,44 kg/m3. Perencanaan TPS 3R Angantaka memerlukan luas bangunan 245,14 m2 dan total luas lahan 369,45 m2 sesuai dengan RDTR. Perkiraan biaya pembangunan TPS 3R di Desa Angantaka adalah Rp. 1.305.270.000 dan biaya operasional Rp. 84.000.000.