PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DARI DAUN KELOR YANG DAPAT DIMODIFIKASI DALAM BENTUK PUDDING DI DUSUN SILADAN, DESA TAMANBALI, BANGLI

Authors

  • Putu Sulistiawati Dewi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Daniel Manek Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Luh Nik Pradnya Anggi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Wayan Wisma Arandika Universitas Mahasaraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.36733/jadma.v5i1.9034

Keywords:

Penyuluhan, Pelatihan, Daun Kelor, Pudding

Abstract

Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan beraneka ragam tanaman obat tumbuh di Indonesia. Kekayaan alam ini bermanfaat besar bagi kesehatan masyarakat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa Indonesia sangat berpotensi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya bahan obat terhadap masyarakat. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun obat-obatan ialah tanaman kelor (Moringa oleifera L.). Tanaman kelor termasuk ke dalam familia Moringaceae dan memiliki banyak sebutan seperti kelor, marangghi, moltong, kelo, keloro, kawano, dan ongge. Tanaman kelor mengandung lebih dari 90 jenis nutrisi berupa vitamin esensial, mineral, asam amino, antipenuaan, dan antiinflamasi. Tujuan pengabdian ini yaitu agar warga bisa mengubah hidupnya dapat gemar dan rutin akan mengkonsumsi minuman obat tradisional khususnya jamu untuk menambah zat gizi dan nutrisi serta menjaga kesehatan daya tahan tubuh. Metode pelaksanaan yang dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : observasi, persiapan dan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari program kerja pengabdian masyarakat terkait dengan pembuatan jamu tradisional dalam bentuk pudding di Pondok Harmoni berjalan cukup baik, warga mengapresiasikan kegiatan yang kami selenggarakan. Setelah dilakukannya kegiatan ini diharapkan masyarakat di wilayah pondok harmoni di Dusun Siladan mulai memanfaatkan hasil alam sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk yang menyehatkan.

References

Silalahi, M. (2020). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) sebagai Bahan Obat Tradisional dan Bahan Pangan. Majalah Sainstekes, 7(2), 107–116. https://doi.org/10.33476/ms.v7i2.1703

Putra, I. W. D. P., Dharmayudha, A. A. G. O., & Sudimartini, L. M. (2016). Identifikasi senyawa kimia ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L) di Bali. Indonesia Medicus Veterinus, 5(5), 464-473.

Rizkayanti, R., Diah, A. W. M., & Jura, M. R. (2017). Uji aktivitas antioksidan ekstrak air dan ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera LAM). Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 125-131.

Angelina, C., Swasti, Y. R., & Pranata, F. S. (2021). Peningkatan nilai gizi produk pangan dengan penambahan bubuk daun kelor (Moringa oleifera). Jurnal Agroteknologi, 15(01), 79-93.

Rahayu, T. B., & Nurindahsari, Y. A. W. (2018). Peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun kelor (Moringa oleifera).

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Putu Sulistiawati Dewi, Manek, D. ., Anggi, L. N. P. ., & Arandika, I. W. W. . (2024). PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DARI DAUN KELOR YANG DAPAT DIMODIFIKASI DALAM BENTUK PUDDING DI DUSUN SILADAN, DESA TAMANBALI, BANGLI. Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA), 5(1), 26–32. https://doi.org/10.36733/jadma.v5i1.9034

Issue

Section

Articles