INVESTASI HIJAU DI DESA PERING, KABUPATEN GIANYAR, GUNA MENCIPTAKAN KAWASAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
Keywords:
Pengabdian masyarakat, pengelolaan sampah, pelestarian lingkungan, upakara yadnya, penanaman pohonAbstract
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, dengan latar belakang temuan observasi lapangan di lingkungan Banjar Adat Pering yang mengungkap permasalahan pengelolaan sampah serta kekurangan pembibitan tanaman yang berfungsi sebagai sarana upakara yadnya. Melalui program edukasi pengelolaan sampah dan penanaman pohon yang terstruktur, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat serta mempermudah masyarakat dalam memperoleh sarana tumbuhan guna mendukung pelaksanaan yadnya, sehingga potensi pengembangan secara berkelanjutan dapat terwujud. Artikel ini mengkaji urgensi peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan serta melestarikan tanaman yang memiliki nilai guna dalam konteks upacara adat, mengingat kendala yang muncul antara lain kurangnya pemahaman pengolahan sampah yang tepat, minimnya pengetahuan mengenai jenis tanaman yang perlu dilestarikan untuk kelestarian lingkungan, serta rendahnya kesadaran generasi penerus dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pembersihan irigasi di lingkungan kantor Desa Pering dan penanaman pohon di sekitar pura serta area subak yang dikelola oleh Banjar Adat, dengan metode pelaksanaan yang meliputi reportase lapangan, perencanaan strategis, dan partisipasi aktif tokoh masyarakat setempat. Keberhasilan program pengabdian masyarakat di Desa Pering dalam merealisasikan 100% kegiatan pembersihan saluran drainase dan penanaman pohon telah memberikan dampak positif yang nyata, yaitu mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengurangi genangan air, serta memperluas ruang hijau membuat lingkungan lebih sejuk, dapat menyerap emisi karbon. Hal ini penting menuju Desa Pering sebagai kawasan wisata yang ramah lingkungan. Melihat adanya potensi wisata di Desa Pering, maka program penghijauan dapat dikembangkan melalui program penanaman tanaman hias atau buah-buahan yang memiliki nilai estetika dan ekonomi.
References
Budiharjo. (2017). Pengaruh Kesadaran Masyarakat terhadap Partisipasi Penanganan Kebersihan Lingkungan di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Jurnal Administrasi Negara, 1(2), pp. 174-189.
Dewi, I.A.A., Arsana, IGN.K., & Suputra, IGN.O. (2013). Analisis Kapasitas Saluran Drainase Sekunder dan Penanganan Banjir di Jl. Gatot Subroto, Denpasar. Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil, Universitas Udayana.
Hadi, S. P., & Suryanto, A. (2015). Pengaruh Kondisi Drainase Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Endemis. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
Laila, (2024). Mengenal Gaya Hidup Pendesaan :Ciri, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya.
Nenny, Hamzah Al Imran, & Fauziah Latif. (2023). Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Sampah pada Saluran Drainase dengan Sistem Trash Rack di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Pemerintah Desa Pering. (2025). Profil Desa Pering. Pering: Kantor Desa Pering.
Wijaya, R., & Sari, M. (2022). Dampak Perbaikan Drainase Terhadap Produktivitas Pertanian Padi di Desa. Jurnal Agronomi Indonesia.
Wangsa, A. A. R. R., Praganingrum, T. I., Sega, S. V. S., Ratu, V. S. R., Rato, S. I.. 2024. Pelestarian Lingkungan Pantai Pasut Sebagai Potensi Wisata Di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Jurnal Abdi Dharma Masyarakat, 5 (2), pp. 71-80. DOI: 10.36733/jadma.v5i2.9920.