Analisis Makna Adjektiva Ookii dan Dekai Dalam Kalimat Bahasa Jepang

Penulis

  • Pande I Made Wahyu Widhi Kusuma Pande Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Wayan Wahyu Cipta Widiastika Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

Kata kunci: Semantik, Sinonim, Ookii dan Dekai

Abstrak

Bahasa adalah suatu alat untuk menyampaikan sebuah ide atau suatu gagasan dan juga sering digunakan oleh manusia dalam menyampaikan sebuah informasi. Maka dari itu penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mengehatui sebuah perbedaan dalam sinonim adjektiva ookii dan dekai dalam kalimat Bahasa Jepang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang sangat penting digunakan dalam penulisan artikel ilmiah. Metode ini digunakan untuk mengupas sebuah masalah sehingga menemukan kesimpulan dari penelitian yang diteliti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna kontekstual menurut Pateda, (2010:116) yang menyatakan bahwa makna kontekstual contextual meaning atau makna situasional. Situational meaning muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dan konteks, Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adjektiva ookii bisa digunakan untuk menunjukkan besar dalam artian : suatu negara, hewan, bangunan, ruangan, besaran suatu ukuran pakaian dan besar yang bersifat abstrak. Sedangkan adjektiva “dekai” menyatakan besar dalam hal : suatu benda, hewan, besar yang bersifat abstrak, besar manusia Gedung dan kota. Adjektifa dekai tidak bisa digunakan untuk menyatakan ukuran besar suatu pakaian dan ruangan sedangkan kata sifat “ookii” bisa.

 

Referensi

Anggraeni, Y. (2012). Analisis penggunaan ureshii, tanoshii dan yorokobu dalam kalimat bahasa jepang. Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching, 1(1).

Bloch, B., Trager, G. L., & Trager, G. L. (1942). Outline of linguistic analysis. USA:Linguistic Society of America.

Harimurti Kridalaksana, 1939-. (1986.). Kelas kata dalam bahasa Indonesia/

Harimurti Kridalaksana. Jakarta, Gramedia,.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Nikmah, J. (2017). Penggunaan Adjektiva Tekitou Dan tadashii Sebagai Sinonim Dalam Kalimat Bahasa Jepang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroEprints. undip. ac. id/51930/1/SKRIPSI_LENGKAP. pdf.

Oktaviana, G. (2012). Adjektiva bermakna kesungguhan majime, shinken dan honki. Jurnal satu tinjauan semantik, 1, 9-15.

Pramana, I. G. N. B., & Aritonang, B. D. (2021, June). Analisis Perbedaan Kata Kerja Okuru, Annai Suru, Dan Tsureru Dalam Kalimat Bahasa Jepang. In Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) (Vol. 1, No. 01, pp. 60-67).

Putri, I. D. D. (2023). Sinonim adjektiva utsukushii dan kireida dalam bahasa Jepang: Kajian Semantik. Jurnal SORA-Pernik Studi Bahasa Asing, 3(2), 90-101.

Verhaar, J.W.M. 2006. Asas-asas Linguistik. Yogyakarta: Gadjah mada university Press.

Wahyu, I. W. W. C. W., Meidariani, N. W., & Wijaya, G. T. (2023). The Analysis Of Adjectives Tsurai, Kurushii And Kutsuu In Japanese Language Ruigigo. SPHOTA: Jurnal Linguistik dan Sastra, 15(1), 43-53.

Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiya

Jakarta Press.

Diterbitkan

2024-11-09