AFIKSASI VERBA TRANSITIF BAHASA AINU
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai proses-proses morfologis afiksasi yang terjadi pada verba transitif bahasa Ainu dan makna verba transitif bahasa Ainu sebelum dan sesudah mengalami proses afiksasi. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori proses morfologis afiksasi yang menyatakan bahwa Afiks merupakan bentukan linguistik yang terikat baik secara morfologis maupun secara semantis. Keberadaan afiksasi pada sebuah kalimat biasanya selalu melekat pada bentuk dasar. Proses morfologis afiksasi melibatkan komponen (1) Bentuk dasar, (2) alat pembentuk, (3) makna gramatikal, (4) hasil proses pembentukan. Menurut chaer jenis-jenis afiks dibagi menjadi 4, yaitu prefiks, infiks, sufiks dan konfiks. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan dan teknik simak kemudian di catat dan mengklasifikasikan data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik 1) menganalisis data, 2) pendeskripsian dan 3) penarikan kesimpulan. Serta metode penyajian hasil analisis data adalah secara informal. Analisis data pada 24 cerita rakyat suku Ainu baik berupa naskah maupun rekaman suara oleh museum dan taman nasional suku Ainu upopoi ini menghasilkan total 18 data mengenai verba transitif bahasa Ainu
Referensi
Chisato, D. (1999). Ainu: Spirits of Northern People. Washington DC: Arctic Studies Center.
Fishman, J. (1972). The Sociology of Language. Massachusetts: Newburry House.
Maryaeni. (2012). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
museum.: https://ainugo.ainu-museum.or.jp/pages/ainu_basic.html