PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN DAN WAKTU KOAGULASI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)

Penulis

  • I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani Akademi Farmasi Saraswati Denpasar
  • Ni Nyoman Wahyu Udayani Akademi Farmasi Saraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.36733/medicamento.v3i2.908

Kata Kunci:

ekstrak daun belimbing wuluh, waktu koagulasi, waktu perdarahan

Abstrak

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan hayati yang cukup besar yang dapat dikembangkan terutama untuk obat tradisional. Salah satu tumbuhan tradisional yang dapat digunakan sebagai obat yaitu belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap waktu pendarahan dan koagulasi pada mencit. Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor mencit sebagai sampel, yang terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok 1 diberi aquades ad libitum (kontrol negatif); kelompok 2 diberi asetosal dosis 0,27 mg/26 g BB (kontrol positif); kelompok 3 dan 4 masing-masing diberi ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB. Semua perlakuan diberikan secara per oral selama 7 hari. Waktu perdarahan ditetapkan dengan metode tail bleeding, sedangkan waktu koagulasi ditetapkan dengan metode pipa kapiler. Hasil uji LSD (Least Significant Different) pada waktu perdarahan diperoleh bahwa pada kelompok kontrol positif menunjukkan ada perbedaan yang bermakna terhadap kelompok ekstrak 200 dan 400 mg/Kg BB, dengan nilai sig. 0,000 dan 0,001 (secara berurutan). Pada kelompok ekstrak 200 mg/KgBB menunjukkan ada perbedaan yang bermakna terhadap kelompok ekstrak 400 mg/KgBB, dengan nilai sig. 0,005. Hal ini menunjukkan ekstrak 400 mg/KgBB lebih efektif dalam memperpanjang waktu perdarahan dibandingkan dengan ekstrak 200 mg/KgBB. Hasil LSD waktu koagulasi pada kelompok kontrol positif menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kelompok ekstrak 400 mg/KgBB, dengan nilai sig. 0,264. Pada kelompok ekstrak 200 mg/KgBB menunjukkan ada perbedaan yang bermakna terhadap kelompok ekstrak 400 mg/KgBB, dengan nilai sig. 0,017. Hal ini menunjukkan ekstrak 400 mg/KgBB lebih efektif dalam memperpanjang waktu koagulasi dibandingkan dengan ekstrak 200 mg/KgBB. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok ekstrak 400 mg/KgBB lebih efektif dalam memperpanjang waktu perdarahan dan koagulasi dibandingkan kelompok ekstrak 200 mg/KgBB.

Biografi Penulis

I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani, Akademi Farmasi Saraswati Denpasar

Program Studi D3 Farmasi

Ni Nyoman Wahyu Udayani, Akademi Farmasi Saraswati Denpasar

Program Studi D3 Farmasi

Diterbitkan

29-09-2017

Cara Mengutip

Wardani, I. G. A. A. K., & Udayani, N. N. W. (2017). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN DAN WAKTU KOAGULASI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.). Jurnal Ilmiah Medicamento, 3(2). https://doi.org/10.36733/medicamento.v3i2.908

Terbitan

Bagian

Artikel Original

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 > >>