Potensi Tanaman Obat Terhadap Epitelisasi dalam Penyembuhan Luka Bakar

Penulis

  • Putu Ayu Suratmini Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Made Dharma Shantini Suena Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

epitelisasi, luka bakar, tanaman obat

Abstrak

Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh api, air panas, listrik, kimia dan radiasi. Dalam penyembuhan luka, epitelisasi berperan penting dalam regenerasi sel epitel Peningkatan epitelisasi menyebabkan luka menutup lebih cepat dan meningkatkan proses penyembuhan luka. Penanganan luka bakar harus dilakukan dengan baik agar proses penyembuhan tidak terganggu dan terhindar dari infeksi. Namun, penanganan luka menggunakan obat konvensional membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal sehingga diperlukan alternatif dalam penanganan luka bakar dengan memanfaatkan tanaman obat. Tinjauan artikel ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari tanaman obat terhadap epitelisasi dalam penyembuhan luka bakar. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review pada jurnal-jurnal penelitian ilmiah yang telah dipublikasikan dari tahun 2011 sampai dengan tanggal 10 Juli 2021 pada database Google Scholar, PubMed, Sciencedirect dan Plos One. Didapatkan 11 jurnal penelitian ilmiah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, selanjutnya jurnal-jurnal tersebut diskrining. Dari hasil tinjauan artikel didapatkan beberapa tanaman obat yang memiliki potensi terhadap epitelisasi dalam penyembuhan luka bakar, diantaranya: Ampelopsis japonica, Ananas comosus, Anredera cordifolia, Bixa orellana, Carica papaya, Carissa spinarum, Curcuma longa, Phyllanthus niruri, Poincianella pluviosa, Rhaphidophora pinnata, dan Solanum tuberosum.

Biografi Penulis

Putu Ayu Suratmini, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Fakultas Farmasi

I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Fakultas Farmasi

Ni Made Dharma Shantini Suena, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Fakultas Farmasi

Referensi

Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Luka Bakar. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

Burns [Internet]. [Place unknown]: World Health Organization; 2018 [cited 2020 November 26]. Available from: https:// www.who.int/news-room/fact-sheets/ detail/burns

Cesarani PPE, Hamid ARRH, Wiratnaya IGE. Profil penderita luka bakar di unit luka bakar RSUP Sanglah Denpasar (2013-2015). JMU. 2020: 9(3): 39-43.

Bahramsoltani R, Farzaei MH, Rahimi R. Medicinal plants and their natural components as future drugs for the treatment of burn wounds: an integrative review. Arch Dermatol Res. 2014: 306: 601-617.

Tiwari VK. Burn wound: how it differs from other wounds?. IJPS. 2019: 45(2): 364-73.

Broughton G, Janis JE, Attinger CE. Wound healing: an overview. Plast Reconstr Surg. 2006: 117: 1-32.

Primadina N, Basori A, Perdanakusuma DS. Proses penyembuhan luka ditinjau dari aspek mekanisme seluler dan molekuler. Qanun Med. 2019: 3(1): 31-43.

Rowan MP, Cancio LC, Elster EA, Burmeister DM, Rose LF, Natesan S, et al. Burn wound healing and treatment: review and advancements. BMC Crit Care. 2015: 19(1): 1-12.

Sinno H, Prakash S. Complements and the wound healing cascade: an updated review. Plast Surg Int. 2013: 2013: 1-7.

Isrofah, Sagiran, Afandi M. Efektivitas salep ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap proses penyembuhan luka bakar derajat 2 termal pada tikus putih (Rattus norvegicus). MJN. 2020: 27-39.

Singer AJ, Dagum AB. Current management of acute cutaneous wounds. N Engl J Med. 2008: 359(10): 1037-1046.

Putri INW. Perbandingan efektivitas silver sulfadiazine dan madu dalam penyembuhan luka bakar. Essence Sci Med J. 2018: 4(80): 15-18.

Qian LW, Fourcaudot AB, Leung KP. Silver sulfadiazine retards wound healing and increases hypertrophic scarring in a rabbit ear excisional wound model. J Burn Care Res. 2017: 38(1): e418-e422.

Lee K, Lee B, Lee MH, Kim B, Chinannai KS, et al. Effect of ampelopsis radix on wound healing in scalded rats. BMC Complement Altern Med. 2015: 15(213): 1-9.

Azaria C, Achadiyani, Farenia R. Topical effect of pineapple (Ananas comosus) juice in combustio healing process measured by granulation process, reepithelialization and angiogenesis. JMH. 2017: 1(5): 432-444.

Espiritu AA, Lao SNL, Guerrero JJG. Burn wound healing potential of Bixa orellana Linn (Bixaceae) leaf extracts on albino mice. JMPS. 2016: 4(1): 84-87.

Revilla G. Efektivitas pemberian papain getah pepaya terhadap kadar faktor pertumbuhan transforming growth factor-ß (TGF-ß) pada proses penyembuhan luka bakar tikus percobaan. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019: 8(2): 285-289.

Sanwal R, Chaudhary AK. Wound healing and antimicrobial potential of Carissa spinarum Linn. in albino mice. J Ethnopharmacol. 2011: 135: 792-796.

Cheppudira B, Fowler M, McGhee L, Greer A, Mares A, Petz L, et al. Curcumin: a novel therapeutic for burn pain and wound healing. Expert Opin Investig Drugs. 2013: 22(10): 1295-1303.

Siahaan MSY, Pangkahila W, Aman I. Gel ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri) meningkatkan epitelisasi penyembuhan luka pada kulit tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus). JBM. 2017: 9(1): 14-18.

Bueno FG, Moreira EA, De Morais GR, Pacheco IA, Baesso ML, De Souza Leite-Mello EV, et al. Enhanced cutaneous wound healing in vivo by standardized crude extract of Poincianella pluviosa. Plos One. 2016: 11(3): 1-13.

Rahman S, Kamri AM. Uji efek epitelisasi ekstrak daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott.) pada tikus. As-Syifaa J Farm. 2019: 11(1): 75-81.

Rosa SA, Adi S, Achadiyani, Khairani AF, Lantika UA. The effect of yellow potato (Solanum tuberosum L.) gel on wound healing process in mice (Mus musculus). GMHC. 2018: 6(1): 21-27.

Nho KJ, Chun JM, Kim DS, Kim HK. Ampelopsis japonica ethanol extract suppresses migration and invasion in human MDA-MB-231 breast cancer cells. Mol Med Rep. 2015: 11: 3722-3728.

Moraes CMB de, Melo DA da S, Santos, Vianna RC, Bitencourt S, Mesquita FC, et al. Antiproliferative effect of catechin in GRX cells. Biochem Cell Biol. 2012: 90: 575-584.

Yaman I, Derici H, Kara C, Kamer E, Diniz G, Ortac R, et al. Effects of resveratrol on incisional wound healing in rats. Surg Today. 2012: 1-6.

Shedoeva A, Leavesley D, Upton Z, Fan C. Wound healing and the use of medicinal plants. Hindawi. 2019: 2019: 1-31.

Saleng H, Sampara N, Sudirman J. Analisis percepatan penyembuhan luka pada ibu post sectio caesarea multipara dengan pemberian olahan nanas (Ananas comosus (l.merr) comosus). JRKI. 2020: 4(2): 54-58.

Rathnavelu V, Alitheen NB, Sohila S, Kanagesan S, Ramesh R. Potential role of bromelain in clinical and therapeutic applications (Review). Biomed Rep. 2016: 5: 283-288.

Kim YS, Cho I, Jeong M, Jeong S, Nah SY, Cho Y, et al. Therapeutic effect of total ginseng saponin on skin wound healing. JGR. 2011: 35(3): 360-367.

Deshmukh SN, Shrivastava B, Sharma P, Jain HK, Ganesh N. Pharmacognostical and phytochemical investigation of leaves of Bixa orellana Linn. Int J Pharm Sci Rev Res. 2013: 22(1): 247-252.

S Shanbhag T, Amuthan A, Shenoy S, Sudhakar. Effect of Phyllanthus niruri Linn. on burn wound in rats. Asian Pac J Trop Med. 2010: 105-108.

Muralidhar A, Babu KS, Sankar TR, Reddanna P, Latha J. Wound healing activity of flavonoid fraction isolated from the stem bark of Butea monosperma (Lam) in albino wistar rats. Euro J Exp Bio. 2013: 3(6): 1-6.

Santoro MM, Gaudino G. Cellular and molecular facets of keratinocyte reepithelization during wound healing. Exp Cell Res. 2005: 304: 274-286.

Agyare C, Bempah SB, Boakye YD, Ayande PG, Adarkwa-yiadom M, Mensah KB. Evaluation of antimicrobial and wound healing potential of Justicia flava and Lannea welwitschii. Hindawi. 2013: 2013: 1-11.

Kulsum U, Hendari R, Chumaeroh S. Pengaruh pemberian gel kombinasi ekstrak getah pepaya (Carica papaya L.) dan ekstrak daging lidah buaya (Aloe vera) terhadap proses penyembuhan ulkus traumatikum pada male wistar rats yang menderita diabetes melitus. ODONTO. 2015: 2(2): 41-46.

Unduhan

Diterbitkan

30-12-2021