PROMOSI DESA BATUAN SEBAGAI DESA WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL SERTA MEMBANTU PENGELOLAAN BANK SAMPAH DI DESA BATUAN KABUPATEN GIANYAR
DOI:
https://doi.org/10.36733/jadma.v4i1.6016Keywords:
COVID-19, Promosi Desa Wisata, Media Sosial, Bank SampahAbstract
Wabah Virus yang telah melanda Indonesia dari 2019 ini yakni Covid-19 memberikan dampak besar bagi seluruh sektor di Bali. Krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi dari 2019 sampai dengan sekarang menyebabkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Adanya COVID-19 destinasi wisata di Bali menjadi sepi pengunjung dan tentunya akibat dari sepinya pengunjung di bali berdampak besar dengan perekonomian masyarakat di Bali. Selain itu sampah merupakan masalah yang tidak ada habis- habisnya, karena setiap harinya masyarakat menghasilkan sampah dari rutinitas yang dilakukan. Bank sampah yakni program yang dirancang oleh Desa Batuan merupakan solusi terbaik yang bisa memecahkan masalah. Terkait dengan Program pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan, yaitu membantu pembuatan video promosi desa wisata dan membantu pengelolaan Bank Sampah di Desa Batuan. Adapun tujuan kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu untuk memperkenalkan Desa Batuan yang kaya akan seni dan berbudaya menggunakan Bahasa Inggris sebagai salah satu desa wisata terakhir di Bali agar lebih dikenal di seluruh dunia. Juga membantu pengelolaan Bank Sampah di Desa Batuan guna meringankan beban masyarakat dalam dana untuk pembuangan sampah dan pentingnya pemahaman tentang Bank Sampah itu sendiri. Metode yang digunakan, yaitu metode tahapan program kerja, metode pendekatan dan partisipasi masyarakat. Hasil kegiatan ini dapat menjadikan Desa Batuan sebagai Desa Wisata lebih dikenal oleh masyarakat luas baik nasional maupun mancanegara, serta semangatnya masyarakat untuk mengumpulkan sampah anorganik dan membawanya ke Bank sampah.
References
Parwanto, M. L. E. (2020). Virus Corona (2019-nCoV) penyebab COVID-19. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 3(1), 1-2.
Solihin, S., & Kanah, K. (2018). Kesadaran Multikultural dan Kewirausahaan Masyarakat Desa (Kasus Desa wisata Batuan, Bali). Jurnal Bali Membangun Bali, 1(3), 207-218