PENGHAPUSAN MISOGOINI DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT HUKUM

Authors

  • I Nengah Pasek Suryawan Magister Hukum Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Keywords:

Misogini, kritik filsafat, feminisme

Abstract

Misogini sebagai bentuk kebencian terhadap perempuan. Dimana kaum misoginis mendapatkan penolakan dari penganut feminism dan perjuangan kesetaraan gender. Sedangkan perjuangan feminisme masih mendapatkan pertentangan dari pemikiran filsafat yang kecenderungan menganut sistem patriarki. Untuk itu  muncul permasalahan bagaimana kaum feminism dapat menghapus misogini dengan mengkritik pemikiran dari filsafat? Penghapusan terhadap paham misoginis akan sangat berpengaruh pada perjuangan kesetaraan gender dan perlindungan hak asasi manusia. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan sebuah penelitian hukum yang bersifat yuridis normatif dimana sumber bahan hukum utama yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan. Pertentangan antara feminnisme dengan pemikiran filsafat dapat disatukan dengan upaya dekonstruksi misogini yang ditunjukkan dalam filsafat, dimana hasil dekonstruksi antara filsafat dan feminism dapat menciptakan pemikiran filsafat yang berperspektif feminis. Untuk itu antara feminism dan filsafat sama – sama harus meninggalkan fanatismenya.

References

Jurnal

Arivia, G., & Amzy, N. (2015). Rejection on Gender Equality Draft Legislation: a Neglect against Indonesian Women’s Cultural History. Jurnal Perempuan, 20(3).

Arivia, G. (2018). Filsafat berperspektif feminis. YJP Press, Yayasan Jurnal Perempuan.

Duggan, M., & Mason-Bish, H. (2021). A feminist theoretical exploration of misogyny and hate crime. In Misogyny as Hate Crime (pp. 19-39). Routledge.

Desvira Jufanny, Lasmery RM Girsang, 2020, Toxic Masculinity Dalam Sistem Patriarki, Jurnal SEMIOTIKA, Vol. 14, No.1, Universitas Bunda Mulia.

Horowitz, Maryanne Cline. Aristole and Woman, Journal of The History of Biology, 9 (Fall 1976).

Isyatul Mardiyati, 2015, Dampak trauma kekerasan dalam rumah tangga terhadap perkembangan psikis anak, Jurnal Studi Gender dan Anak, Vol. 1 No. 2.

Jeremiah Favara, 2018, Empowered: Popular Feminism and Popular Misogyny, Vol. 78. USA: S. Banet-Weiser Duke University Press.

Buku

A.Partanto Pius dan Al-Barry M Dahlan, Kamus Imiah Populer, Surabaya. Arloka.

Tesis atau Disertasi

Dicka Maárief Alyatalatthaf, M (2019), CYBERMISOGYNY: PERILAKU KEBENCIAN TERHADAP PEREMPUAN DI MEDIA SOSIAL. Doctoral dissertation, Master Program in Communication Science, Universitas Diponogoro.

Downloads

Published

2023-03-31