PENYULUHAN TENTANG BAHAYANYA TERINFEKSI RABIES DI BANJAR APUAN

Penulis

  • Desak Ayu Sriary Bhegawati Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Wayan Amara Dewi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Putu Dilla Candra Dewi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Dewa Ayu Kadek Pramita Institut Bisnis Dan Teknologi Indonesia

Kata Kunci:

Pengabdian Masyarakat, Penyuluhan, Rabies

Abstrak

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Rabies dan umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Penyakit ini memiliki dampak yang serius pada kesehatan manusia dan hewan, terutama di daerah pedesaan dengan populasi hewan yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengendalikan penyebaran penyakit Rabies di sebuah desa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi survei epidemiologi, pengumpulan data dari otoritas kesehatan setempat, serta wawancara dengan penduduk desa dan petugas kesehatan hewan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode statistik dan teknik pemetaan untuk mengidentifikasi pola penyebaran Rabies dalam desa tersebut.Hasil analisis menunjukkan adanya kasus Rabies yang terkonsentrasi di beberapa wilayah desa, terutama di sekitar pemukiman hewan peliharaan. Faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyebaran Rabies antara lain kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi hewan peliharaan, kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan hewan, dan kurangnya koordinasi antara pihak berwenang terkait. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diusulkan beberapa langkah pengendalian penyebaran Rabies di desa tersebut. Langkah-langkah tersebut meliputi kampanye penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan tindakan pencegahan lainnya, peningkatan akses terhadap perawatan kesehatan hewan, serta kerjasama antara otoritas kesehatan manusia dan hewan dalam pemantauan dan pengendalian penyakit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebaran Rabies di desa dan memberikan rekomendasi bagi pihak berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan intervensi yang efektif guna mengendalikan penyakit tersebut. Dengan upaya yang berkelanjutan, diharapkan penyebaran Rabies di desa tersebut dapat ditekan dan risiko terhadap kesehatan manusia dan hewan dapat diminimalkan.

Referensi

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). Rabies. Diakses dari https://www.cdc.gov/rabies/index.html.

Cleaveland, S., Kaare, M., Tiringa, P., Mlengeya, T., & Barrat, J. (2003). A dog rabies vaccination campaign in rural Africa: impact on the incidence of dog rabies and human dog-bite injuries. Vaccine, 21(17-18), 1965-1973. doi:10.1016/s0264-410x(02)00823-8.

Doyle, K. A., & Bourhy, H. (2007). Rabies elimination: lessons from the medical frontline. The Veterinary Journal, 174(3), 408-413. doi:10.1016/j.tvjl.2006.09.002.

Hampson, K., Coudeville, L., Lembo, T., et al. (2015). Estimating the Global Burden of Endemic Canine Rabies. PLOS Neglected Tropical Diseases, 9(4), e0003709. doi:10.1371/journal.pntd.000370.

World Health Organization (WHO). (2018). Rabies. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rabies.

World Organisation for Animal Health (OIE). (2018). Rabies. Diakses dari https://www.oie.int/en/animal-health-in-the-world/rabies-portal/about-rabies/

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-15

Cara Mengutip

Bhegawati, D. A. S. ., Dewi, N. W. A. ., Dewi, P. D. C. ., & Pramita, D. A. K. . (2024). PENYULUHAN TENTANG BAHAYANYA TERINFEKSI RABIES DI BANJAR APUAN. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT (SENEMA), 3(1), 604–608. Diambil dari https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/seminarfeb/article/view/9403