MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN UNTUK MENAIKKAN PENJUALAN DI TOKO BANGUNAN EKSPRES TABANAN
Kata Kunci:
kepuasan konsumen, penjualan, toko bangunanAbstrak
Toko Bangunan Ekspres Tabnan adalah salah satu cabang dari PT.Bangunan Ekspres Indonesia, toko Bangunan Ekspres Tabanan yang terletak di Jln. Bypass Dr.Ir. Soekarno No.888X, Tabanan, Bali. Usaha bergerak di bidang retail bahan bangunan. Usaha ini berdiri mulai tahun 2019 saat ini memiliki sebanyak 7 orang karyawan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh toko ini yaitu menyediakan dan melayani kebutuhan konsumen dalam berbelanja bahan bangunan. Salah satu permasalahan yang terungkap dari hasil observasi di toko Bangunan Ekspres Tabanan adalah kurangnya kelengkapan jenis barang yang ada di toko ini menyebabkan pelanggan yang berbelanja ke toko tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan pelayanan yang dilakukan oleh karyawan belum maksimal dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam melakukan pelayanan yang baik dan benar yang mengakibatkan kurangnya kepuasan pelanggan berpengaruh pada lambatnya peningkatan penjualan di toko Bangunan Ekspres Tabanan ini. Metode yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen di toko Bangunan Ekspres Tabanan yaitu dengan metode pengadaan. Sebelumnya pada toko Bangunan Ekspres Tabanan belum banyak adanya jenis barang yang dibutuhkan konsumen dan juga belum adanya pelatihan karyawan dalam memberikan pelayanan yang maksimal. Maka dari itu sangat diperlukan adanya pengajuan jenis barang, pencatatan kebutuhan konsumen dan juga pelatihan karyawan. Maka dari itu perlu adanya pencatatan, pengajuan, pengadaan jenis barang yang dibutuhkan konsumen dan juga melakukan pelatihan karyawan guna meningkatkan pelayanan pada konsumen. Adapun faktor pendukung keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya dukungan penuh terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini dari pemilik, Antusias, kerjasama dan komunikasi yang baik antar karyawan dalam mengikuti pelatihan dan pencatatan kebutuhan konsumen, tersedianya fasilitas yang cukup memadai. Sedangkan faktor penghambat kegiatan pengabdian masyarakat masyarakat ini adalah masih ada beberapa jenis barang yang belum bisa disediakan dan waktu yang singkat saat melakukan pelatihan dikarenakan perbedaan sift (jadwal) kerja.