Analisis Debit Banjir Rancangan Pada Sistem Drainase Kota Bangli Ruas Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai Selatan Lapangan Kapten Mudita - Patung Adipura Kabupaten Bangli
DOI:
https://doi.org/10.36733/jikt.v11i1.3932Keywords:
Analisis Kinerja, Sistem Drainase, Drainase KotaAbstract
Bali adalah salah satu Provinsi di Indonesia dengan Ibu Kotanya Denpasar secara geografis Provinsi Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Secara Administratif Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota Madya. Berdasarkan catatan Kabupaten Bangli dalam Angka tahun 2018 curah hujan rata- rata tahunan terendah yakni 900 milimeter serta paling tinggi 3.500 milimeter. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500-3.500 milimeter) meliputi bagian utara (lereng Gunung Batur) serta semakin rendah ke arah selatan wilayah. Curah hujan paling tinggi berlangsung bulan Desember– Maret serta terendah pada bulan Agustus. Dari keadaan iklim tersebut sehingga permasalahan utama yang terdapat di Kabupaten Bangli yaitu saluran Drainase kota. Kabupaten Bangli yang secara topografi terletak di wilayah dataran tinggi dengan permukaan yang relatif menanjak dan di beberapa lokasi terdapat daerah yang rendah. Kondisi ini tentu memerlukan perhatian khusus terutama dalam masalah perencanaan dan pengelolaan jaringan drainase sehingga kapasitas atau daya tampung dari jaringan drainase dapat secara optimal menyalurkan air sehingga tidak terjadi genangan. Untuk mencapai tingkatan kehidupan masyarakat yang nyaman dan sehat diperlukan suatu sistem infrastruktur perkotaan yang baik. Sebagai Kabupaten yang berkembang, Kabupaten Bangli masih mempunyai permasalahan pada salah satu infrastruktur kota yaitu sistem drainase perkotaannya. Masalah ini harus segera ditangani guna mencegah permasalahan pada infrastruktur lainnya. Masalah yang terjadi pada beberapa titik di pusat kota Bangli adalah genangan air. Dari hasil pengamatan secara langsung dilapangan terlihat pada lokasi penelitian adalah menurunnya kinerja dari saluran drainase akibat dari sedimentasi, vegetasi liar pada saluran, sampah yang terbawa aliran air (saat hujan) atau pun sampah yang dengan sengaja dibuang oleh masyarakat di badan saluran menyebabkan saluran-saluran menjadi tersumbat (penyempitan saluran) dan juga dimensi saluran yang tidak seragam akibat tidak adanya pembersihan dan pemeliharan secara berkala. Dengan mengacu pada masalah masalah yang terjadi pada sistem drainase Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ruas selatan Lapangan Kapten Mudita sampai dengan Patung Adipura Bangli inilah yang menarik penulis untuk melakukan Analisis terhadap kinerja sistem drainase di ruas Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ruas selatan Lapangan Kapten Mudita sampai dengan Patung Adipura Bangli.