Analisis Daya Dukung Tanah Pada Perencanaan Proyek Gedung Dengan Metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen Dan Vesic
DOI:
https://doi.org/10.36733/jikt.v10i2.2979Keywords:
Daya dukung, penurunan, Terzaghi, Mayerhof, Hansen, vesic, dan sondirAbstract
Semua konstruksi bangunan sipil akan ditopang oleh tanah, termasuk gedung-gedung, jembatan, jalan dan berbagai bangunan air seperti bendungan dan saluran-saluran irigasi. Oleh karena itu kondisi tanah dasar sangat mempengaruhi kestabilan dan keamanan konstruksi bangunan diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai daya dukung tanah untuk kasus yang sama berdasarkan metode-metode Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen. Serta mendapatkan perbandingan besaran nilai daya dukung tanah dari beberapa metode tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang dilakukan pada Proyek Gedung Kuliah Di Universitas Hindu Indonesia dan analisis pengujian sondir, dapat diketahui daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 meter termasuk katagori tanah keras, Nilai daya dukung tanah yang diperoleh menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen dan Vesic diperoleh nilai yang berbeda jauh yaitu : pada titik S-1 kedalaman 5 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, pada titik S-2 kedalaman 4 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, Dari hasil anilisis perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan 4 (empat) metode, diketahui daya dukung tanahnya memiliki nilai yang berbeda pada titk sondir-1, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 sedangkan untuk sondir-2, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 dari ke empat metode yang digunakan Terzaghi selalu memiliki nilai daya dukung yang paling kecil dan Vesic memiliki nilai daya dukung paling besar.