Kekuatan Beton dengan Menggunakan Campuran Abu Terbang sebagai Pengganti Sebagian Semen
DOI:
https://doi.org/10.36733/jikt.v14i2.12531Keywords:
Abu terbang, Beton, Kuat tekanAbstract
Saat ini, pembangunan infrastruktur menunjukkan perkembangan signifikan yang telah memicu perkembangan teknologi serta berbagai material baru dalam dunia konstruksi. Limbah dari pembangunan ini khususnya pada pembuatan semen yang nantinya dapat berimbas pada permasalahan lingkungan yang sudah semestinya ditangani dengan tepat dalam pengelolaannya. Penggunaan semen sebagai campuran beton hanya sekitar 10%-15%, tetapi proses produksi semen memerlukan konsumsi energi yang tinggi serta menghasilkan limbah dalam jumlah besar, yang berdampak signifikan terhadap lingkungan yang mana dalam hal ini dapat diatasi dengan menambah atau menggantikan sebagian semen dengan material lain yakni Abu Terbang (Fly Ash). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi campuran abu terbang (Fly Ash) tersebut terhadap kuat tekanan beton. Tujuannya adalah guna mencari tahu pengaruh abu terbang sebagai substitusi parsial semen dalam upaya mempengaruhi kekuatan tekan beton. Ada beberapa variasi kendungan abu terbang yang digunakan yakni dengan campuran 0%, 10%, 20%, dan 30% yang nantinya akan disubtitusikan dengan material semennya. Abu terbang umumnya dimanfaatkan menjadi material pengganti sebagian semen sebesar 5%-20%, di mana penyesuaian formulasi dilakukan agar campuran beton memiliki konsistensi dan kelenturan yang lebih optimal (Sebayang, 2010). Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder sejumlah 8 buah pada masing-masing variasinya dengan umur benda uji selama 28 hari. Hasil kuat tekan yang diperoleh yakni berupa peningkatan pada kadar 10% sampai 20% dan mengalami penurunan ketika kandungan campuran abu terbang sebanyak 30%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatkan kekuatan tekan pada beton dikarenakan adanya reaksi pozzolanic pada material abu terbang dan penurunannya disebabkan karena berkurangnya peran semen sebagai bahan pengikat utama.
References
ACI Committee 211 (2022) Selecting Proportions for Normal-Density and High-Density Concrete-Guide. First Printing. Farmington Hills: American Concrete Institute. Available at: www.concrete.org.
Badan Standardisasi Nasional (1990) “SNI 1968:1990 METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR.”
Badan Standardisasi Nasional (2011a) “SNI 1971:2011 Cara Uji Kadar Air Total Agregat dengan Pengeringan.”
Badan Standardisasi Nasional (2011b) “SNI 2493:2011 Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium.”
Badan Standardisasi Nasional (2012) “SNI 7656:2012 Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal , beton berat dan beton massa.”
Ilyas, Y., Yanti, G. and Putri, L. (2022) “Studi Beton Geopolimer Dengan Bahan Dasar Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Beton,” Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 5, pp. 83–92. Available at: https://doi.org/10.54367/jrkms.v5i2.2096.
Punusingon, M.A., Handono, B.D. and Pandaleke, R. (2019) “UJI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DAUR ULANG,” 7(1).
Sebayang, S. (2010) “Pengaruh Kadar Abu Terbang sebagai Pengganti Sejumlah Semen pada Beton Alir Mutu Tinggi.”
Suarnita, I.W. (2011) “Kuat Tekan Beton dengan Aditif Fly Ash Ex. PLTU Mpanau Tavaeli,” SMARTek : Sipil Mesin Arsitektur Elektro, 9(1), pp. 1–10.
Subakti, A. (2010) “Potential for Reduced Greenhouse Gas Emissions in Indonesia Through the Use of High-Volume Fly Ash Concrete for Transportation Infrastructures,” 7.
Wibawa, I.M.S. and Maharani, S.E. (2024a) “Improvement of Clay Soils Using Cement as a Road Pavement Sub Grade (Case Study: Kuta-Tanah Lot Road),” Civil and Environmental Engineering, 20(1), pp. 124–136. Available at: https://doi.org/10.2478/cee-2024-0011.
Wibawa, I.M.S. and Maharani, S.E. (2024b) “Lava Stone Waste Extract as a Substitute for Cement in the Mixture Concrete to Maintain Environmental Sustainability,” Civil Engineering and Architecture, 12(2), pp. 1180–1189. Available at: https://doi.org/10.13189/cea.2024.120236.
						
							





