Harmonisasi Estetika dan Desain Berkelanjutan pada Desain Born Urban Cafe
DOI:
https://doi.org/10.36733/jikt.v14i2.12305Keywords:
Desain Berkelanjutan, Desain Kafe, Material Alami, Efisiensi Energi, Born Urban CaféAbstract
Penelitian ini menganalisis adopsi konsep berkelanjutan pada desain kafe, yang merupakan respons terhadap isu lingkungan dan peningkatan kesadaran konsumen. Desain bangunan berkelanjutan berfokus pada efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, dan pengurangan jejak karbon. Konsep ini menjadi sangat relevan dalam industri hospitality, khususnya kafe, yang kini dituntut untuk mengurangi dampak negatif seperti emisi karbon dan limbah. Studi kasus pada Born Urban Cafe menunjukkan bagaimana kafe ini mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan, seperti penggunaan material alami dan penerapan pencahayaan serta ventilasi alami. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang yang tidak hanya estetik dan nyaman, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Adopsi konsep ini tidak hanya sejalan dengan tren global, tetapi juga memenuhi preferensi konsumen modern yang menghargai keberlanjutan.
Kata kunci: Desain Berkelanjutan, Desain Kafe, Material Alami, Efisiensi Energi, Born Urban Café.
References
Apriliana Putri, D.W. and Pratiwi, A.P. (2024) ‘Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pelanggan’, Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 3(1), pp. 132–144. Available at: https://doi.org/10.36490/jmdb.v3i1.1290.
Cole, R.J. (2005) ‘Building environmental assessment methods: redefining intentions and roles’, Building Research & Information, 33(5), pp. 455–467.
Frontczak, M. and Wargocki, P. (2011) ‘Literature survey on how different factors influence human comfort in indoor environments’, Building and environment, 46(4), pp. 922–937.
Hamsal, M. and Abdinagoro, S.B. (2021) Sustainable Tourism Pariwisata Wisata di Era Normal Baru. Scopindo Media Pustaka.
Hidayat, M.S. (2017) ‘Perencanaan Lingkungan Dan Bangunan Berkelanjutan Di Indonesia: Tinjauan Dari Aspek Peraturan Perundang-Undangan’, Tataloka, 19(1), p. 15. Available at: https://doi.org/10.14710/tataloka.19.1.15-28.
Hill, R.C. and Bowen, P.A. (1997) ‘Sustainable construction: principles and a framework for attainment’, Construction Management & Economics, 15(3), pp. 223–239.
Keeton, J.M. (2010) ‘The Road to Platinum: Using the USGBC’s LEED-EB® Green Building Rating System to Retrofit the US Environmental Protection Agency’s Region 10 Park Place Office Building’, Journal of Green Building, 5(2), pp. 55–75.
Kibert, C.J. (2016) Sustainable construction: green building design and delivery. John Wiley & Sons.
Oldenburg, R. (2001) Celebrating the third place: Inspiring stories about the great good places at the heart of our communities. Da Capo Press.
Pallasmaa, J. (2024) The eyes of the skin: Architecture and the senses. John Wiley & Sons.
Pine II, B.J. and Gilmore, J.H. (2025) ‘Welcomet to the Experience Economy’, Encyclopedia of Tourism, pp. 375–377. Available at: https://doi.org/10.1007/978-3-030-74923-1_719.
Qonita, T.I., Furqoni, A. and Prianto, E. (2020) ‘Evaluasi Desain Arsitektur Tropis Terhadap Pra-Desain Restoran Dan Coworking Space (Kajian Aspek Pencahayaan Alami, Kebisingan dan Best View)’, Prosiding SEMSINA, 2(1), pp. 15–22.
Sugiyono (2016) ‘Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D’, Alfabeta, Bandung [Preprint].
Woolley, T. and Kimmins, S. (2003) Green building handbook: Volume 2: A guide to building products and their impact on the environment. Routledge.
Yeang, K. (1999) ‘The green skyscraper: the basis for designing sustainable intensive buildings’, (No Title) [Preprint].
						
							





