Analisa Kualitas Air pada Daerah Terintrusi Air Laut di Pantai Lovina

Authors

  • Ketut Agus Karmadi Program Studi Teknik Sipil Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Putu Edi Yastika Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Luh Natasya Karini Putri Karmadi Departemen Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.36733/jikt.v14i1.10984

Keywords:

Air Laut, Intrusi Air Laut, Kualitas Air

Abstract

Intrusi air laut merupakan fenomena masuknya air asin ke dalam airtanah (tawar). Salah satu kawasan yang terdampak oleh peristiwa tersebut adalah Pantai Lovina. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembangunan dan pengembangan fasilitas pariwisata sehingga terjadi pengambilan airtanah yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air pada daerah yang terdampak intrusi air laut di Pantai Lovina. Metode yang digunakan adalah dengan mengambil contoh air dengan dilakukan pengujian terhadap parameter TDS (Total Dissolved Solid), EC (Electric Conductivity), dan pH (Power of Hydrogen). Setelah dilakukan uji terhadap parameter-parameter tersebut maka didapatkan hasil 2.Kualitas air tanah pada zona intrusi air laut di sepanjang Pantai Lovina berdasarkan kadar TDS pada daerah penelitian paling rendah sekitar 503 ppm hingga 5074 ppm di mana pada sumur yang memiliki TDS lebih dari  1000 ppm maka daerah tersebut terindikasi intrusi air laut di mana terdapat 7  (tujuh) sumur dari 14  sumur yang terintrusi berdasarka hasil survei pada daerah penelitian. Lalu untuk kadar EC (Electric Conductivity) rata-rata memiliki kadar lebih dari 1000 mS/cm yang di mana pada daerah timur daerah penelitian memiliki kadar 1006 – 1741 mS/cm yang menandakan kualitas air buruk dan adanya potensi intrusi air laut, lalu pada daerah barat penelitian memiliki kadar 2022 – 4206 mS/cm yang menandakan intrusi air laut. Maka dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian telah mengalami intrusi air laut.

References

Afrianita, R., Edwin, T. and Alawiyah, A. (2017) ‘Total Dissolved Solids (TDS) Air Sumur Gali Di Kecamatan Padang Utara’, Jurnal Dampak, 14(1), pp. 62–72.

Jaya, I.K.P., Made, I.G. and Antara, Y. (2014) ‘EKSISTENSI OBJEK WISATA LOVINA DESA KALIBUKBUK ( TINJAUAN GEOGRAFI PARIWISATA )’, 13, pp. 23–32.

Journal, Y.P. (2016) ‘ANALISIS INTRUSI AIR LAUT MEGGUNAKAN DATA RESISTIVITAS’, 5(4), pp. 335–349.

Khairunnas and Gusman, M. (2018) ‘Analisis Pengaruh Parameter Konduktivitas, Resistivitas dan TDS Terhadap Salinitas Air Tanah Dangkal pada Kondisi Air Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah PesisirPantai Kota Padang’, Jurnal Bina Tambang, 3(4), pp. 1751–1760.

Listrik, K. (no date) ‘Pengukuran nilai konduktivitas Air sumur gali di wilayah Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate secara geografis dilakukan dengan membagi titik-titik penelitian sebanyak tiga titik wilayah yaitu pada titik 1-5 yang berada pada posisi dekat pantai dengan j’, pp. 311–316.

Setiawan, R. and Sucipta (2014) ‘Pemantauan Kedalaman dan Kualitas Air Tanah pada Tapak Disposal Demo Tahun 2013’, Prosiding Hasil Penelitian PTLR 2013, pp. 581–588. Available at: http://karya.brin.go.id/id/eprint/7142/1/PROSIDING K_RISDIYANA_PTLR_2018.pdf.

Suhartono, E., Purwanto and Suripin (2013) ‘Faktor Penyebab Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah Pada Akuifer Dalam di Kota Semarang’, Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, 18(2), pp. 76–87.

Tamim, T. et al. (2021) ‘Identifikasi Pencemaran Air Tanah Akibat Intrusi Air Laut di Pulau Kadatua , Kabupaten Buton Selatan’, Prosiding Seminar Nasional Hari Air Dunia ISSN: 2621 - 7469, (April), pp. 33–41.

Wardhana, R.R., Warnana, D.D. and Widodo, A. (2017) ‘Identifikasi Intrusi Air Laut Pada Air Tanah Menggunakan Metode Resistivitas 2D Studi Kasus Surabaya Timur’, Jurnal Geosaintek, 3(1), p. 17. Available at: https://doi.org/10.12962/j25023659.v3i1.2946.

Downloads

Published

2025-05-21

How to Cite

Karmadi, K. A., Yastika, P. E., & Karmadi, L. N. K. P. (2025). Analisa Kualitas Air pada Daerah Terintrusi Air Laut di Pantai Lovina. Jurnal Ilmiah Kurva Teknik, 14(1), 1–7. https://doi.org/10.36733/jikt.v14i1.10984