ANALISIS KEUNTUNGAN DAN KEMITRAAN USAHATANI ASPARAGUS DI DESA PELAGA
Keywords:
Usahatani, Asparagus, Biaya, Keuntungan, KemitraanAbstract
Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran strategis dalam perkembangan struktur perekonomian nasional. Sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar terutama di pedesaan. Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung merupakan satu-satunya daerah pengembangan asparagus di Provinsi Bali sejak tahun 2010. Pengembangan usahatani asparagus dapat dilakukan dengan peningkatan populasi tanaman melalui perluasan lahan tanam asparagus yang dimiliki petani. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis biaya produksi, keuntungan dan tingkat efisiensi, pengembangan terutama bila dikaji pada aspek peningkatan populasi tanaman melalui perluasan lahan tanam Asparagus dan menganalisis pola kemitraan usahatani asparagus di Desa Pelaga. Dengan sampel yaitu 30 orang petani dengan kriteria memiliki tanaman asparagus yang telah berumur 2-3 tahun.
Besarnya biaya usahatani Asparagus di Desa Pelaga adalah Rp 70.120.250 per 27.83/are/tahun atau Rp 251.960.000 ha/tahun. Keuntungan usahatani Asparagus di Desa Pelaga adalah Rp 84.094.750 per rata-rata luas lahan tanam 27.83 are atau 302.170.000 rupiah/ha/tahun. Pengembangan usahatani Asparagus di Desa Pelaga dalam upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga petani utamanya dapat dilakukan dengan peningkatan populasi tanaman Asparagus melalui perluasan lahan tanam. Hubungan kemitraan petani asparagus dengan Koperasi Mertanadi adalah hubungan Pola Inti Plasma dimana Koperasi Mertanadi menyediakan sarana produksi serta memasarkan hasil produksi dengan harga yang telah ditentukan koperasi.