ANALISIS PENDAPATAN KOPI KINTAMANI KOPI KINTAMANI
Keywords:
kopi arabika, kopi kintamani, analisis pendapatanAbstract
Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor ke pasar dunia. 67% produksi kopi yang dihasilkan oleh Indonesia, diekspor sedangkan sisanya 33% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Desa Binyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki beberapa desa penghasil kopi arabika. Daerah ini merupakan tempat yang cocok untuk kegiatan usahatani kopi, karena sesuai dengan keadaan iklim dan kondisi tanah dari komoditi tersebut. Beberapa tahun terakhir perkembangan produksi komoditi kopi arabika di Kabupaten Bangli mengalami penurunan. Sehingga penelitian yang dilakukan di Desa Binyan untuk mengetahui pendapatan usahatani tanaman kopi di Desa Binyan, serta mengetahui keunggulan komperatif komoditas kopi arabika kintamani.
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Binyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli menunjukkan bahwa: Pendapatan rata-rata yang diperoleh petani kopi Arabika Biji merah sebesar Rp 12.442.214. Sedangkan pendapatan petani dari kopi Arabika biji kering diperoleh sebesar Rp 173.062.727 hal ini disebabkan oleh selisih biaya yang dikeluarkan antar kedua jenis biji kopi tersebut adalah 37%. Akan tetapi ketika petani menjual hasil panen kopinya dalam bentuk olahan biji kering, penerimaan petani lebih besar 89% dan pendapatannya pun lebih tinggi 93% dibandingkan menjual hasil panen langsung berupa biji petik merah. Kopi Arabika di Desa Binyan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, memiliki keunggulan komparatif ditinjau dari produktivitas lahannya.