KETAHANAN PANGAN BERBASIS ADAT (TANTANGAN PENANGANAN COVID-19 DI BALI)

Authors

  • Komang Suarsana Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Keywords:

Ketahanan Pangan, Covid-19, Desa adat

Abstract

Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dan pangan sangat meresahkan. Pangan adalah kebutuhan dasar manusia paling utama. Oleh karena itu pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu. Pemenuhan pangan juga sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan terganggunya sistem kehidupan masyarakat maka masalah ketersediaan pangan bagi masyarakat semakin menjadi masalah yang besar. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius terhadap masalah ketahanan pangan pada saat masyarakat terpapar wabah penyakit seperti Covid-19.

Dalam konteks ketahanan pangan, posisi dan peran desa adat di Bali sangat strategis. Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berhasil menanggulangi dan mencegah penyebaran Covid-19, karena mendayagunakan potensi desa adat. Namun, belum berhasil mengatasi persoalan kebutuhan pangan dan fluktuasi harga pangan masyarakat secara optimal. Kondisi itu berpotensi menimbulkan permasalahan baru, terlebih dengan rendahnya daya beli masyarakat akibat pandemi. Hal ini merupakan tantangan ter sendiri dalam penanganan Covid-19 berbasis desa adat di Bali. Kondisi itu berpotensi menimbulkan permasalahan baru, terlebih dengan rendahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 dan menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan Covid-19 berbasis desa adat di Bali. Secara spesifik, upaya menjaga dan memperkuat ketahanan pangan berbasis desa adat di Bali dapat ditempuh melalui strategi jangka pendek dan jangka panjang, baik pada saat masih berlangsungnya pandemic maupun pasca-pandemi Covid-19.

Downloads

Published

2020-11-09