USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DENGAN TAMAN TOGA
Keywords:
UKGS, Dokter Gigi Cilik, Taman TOGAAbstract
World Health Organization (WHO) telah memprogram pembangunan kesehatan melalui back to nature atau kembali ke alam, semenjak tahun 1997. WHO menganjurkan penggunaan Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) untuk kesehatan. Terkait dengan anjuran itu, diharapkan penyebab timbulnya penyakit dapat diminimalkan, sementara bagi orang yang sakit dapat cepat disembuhkan. Indonesia mulai serius mengembangkan TOGA sesuai anjuran WHO, semenjak tahun 1998. Penggunaan nutraceutical TOGA untuk kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) secara bertahap semakin berkurang. UKGS SDN 1 Ketewel, Gianyar ternyata sangat membutuhkan Taman TOGA kesgilut. Tujuan program adalah untuk membangun UKGS dengan taman TOGA, serta mengenalkan khasiat TOGA kesgilut kepada siswa. Metode pelaksanaan program pengabdian adalah pembangunan Taman TOGA kesgilut, dilengkapi buku-buku, poster, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dokter gigi cilik dalam penanggulangan kesehatan gigi dan mulut. Selanjutnya secara rutin dilaksanakan monitor dan evaluasi pelaksanaan program. Awal program ini menemukan bahwa siswa tidak mengetahui TOGA kesgilut, serta belum memiliki pengetahuan tentang TOGA kesgilut. Target khusus yang sudah dicapai adalah keberadaan dokter gigi cilik tanggap TOGA kesgilut, serta kelestarian Taman TOGA kesgilut. Kesimpulan: UKGS, Dokter Gigi Cilik, Guru sekolah dengan siswa tanggap dengan Taman TOGA kesgilut dalam penanggulangan kesehatan gigi dan mulut.